Jakarta, tvOnenews.com - Warga Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara menjadi korban kebakaran akibat kebocoran pipa BBM Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) lalu.
Terkait hal ini, Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB) buka suara. Mereka mengajukan 5 permintaan untuk PT Pertamina.
"Pertama, meminta Pertanggungjawaban Pertamina terhadap para korban baik secara materi maupun non materil," kata Ketua FKTMB, Mohammad Huda, Selasa (7/3/2023).
Kemudian, Huda mengungkapkan, permintaan kedua yakni warga Tanah Merah meminta agar Pertamina memberikan kompensasi terhadap korban yang meninggal dunia.
Selain itu, warga Tanah Merah juga meminta agar Pertamina melakukan rehabilitasi dan renovasi rumah warga yang hancur akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Keempat, kata Huda, meminta melakukan investigasi dan melakukan audit kepada Pertamina atas insiden kebakaran yang terjadi.
"Karena ini murni kesalahan teknis yang dilakukan oleh internal Pertamina," ucapnya.
Terakhir, warga Tanah Merah meminta Pertamina merelokasi Depo Plumpang ke wilayah yang jauh dari permukiman warga.
"Karena sudah tidak layak depo Plumpang berada di tengah kota dan pemukiman," tegasnya.
Kantong Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang (tvOne)
Untuk diketahui sebelumnya, Presiden Ma'ruf Amin mengusulkan agar depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara dipindah menjauhi permukiman penduduk pascaterbakar pada Jumat (3/3/2023) malam kemarin. Kebakaran depo menjalar ke pemukiman warga hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Saya berharap supaya depo ini lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan, di daerah Pelindo. Saya kira begitu," ujar Ma'ruf Amin di Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu, (4/3/2023).
Ma'ruf berujar kawasan permukiman warga yang berdempetan dengan depo Pertamina juga bakal ditata ulang agar lebih baik dan aman.
Selain di kawasan Plumpang, Ma'ruf mengatakan bakal meminta agar obyek vital pemerintah lain yang lokasinya berdempetan dengan pemukiman warga untuk dievaluasi. (rpi)
Load more