Soal Kasus Pencabulan 24 Santri, Pimpinan Ponpes Padang Lawas Angkat Bicara hingga Beberkan Istilah Cucut
- tim tvone/dedi herianto
"Mereka takut pada kedua Ustadz tersebut, namun setelah kita berikan jaminan mereka langsung menceritakan kejadian ini pada kita, kita berencana mau menemui orangtua murid pada hari Minggu (5/3/23) malam, karena kita saat itu sedang ada kegiatan MTQ tingkat Kabupaten, tapi kasus ini telah bocor keluar dan orang tua murid langsung menelpon saya dan mempertanyakan kronologis kejadian tersebut," akui Pimpinan Ponpes Lukman Hakim Hasibuan.
Untuk mengungkap kejadian ini, ia sebutkan sejumlah guru agama (ustaz) mendekati para santri. Di mana awal mulanya, dari hasil pendekatan pihak Ponpes pada para santri Lukman mengaku dari keterangan para santri hanya Cuma Cium, namun kini berkembang ke hal lain.
"Kita dapat keterangan dari para korban awalnya hanya cuma cium tapi setelah diperiksa di Polres Ada juga yang dibuka kemaluannya kemudian diisap kemaluan korban oleh kedua pelaku," jelas Lukman.
Menurut Lukman, bahwa pihak Pondok Pesantren Al Mustajabaah mendukung penuh langkah para keluarga korban, bahkan dua Guru dari pihak Ponpes telah diperiksa sebagai saksi atas kasus tersebut.
"Kita mendukung penuh langkah orangtua korban menempuh jalur Hukum, jadi kita juga menghimbau saat merekrut guru agar kita lebih berhati-hati," tegas Lukman.
Pimpinan pondok pesantren Al Mustajabaah, Lukman Hakim Hasibuan berjanji untuk kedepan akan diberlakukan pengamanan khusus disejumlah pondok pesantren Santri/Santriwati.
"Untuk menghindari kejadian serupa kedepan kita akan membuat penjagaan disejumlah ponpos," tutup Lukman. (dho/aag).
Load more