- Reuters
Sudah Rasakan Podium Tertinggi, Fermin Aldeguer Masih Enggan Bicara Peluang Rebut Gelar Juara di MotoGP 2026
Jakarta, tvOnenews.com – Fermin Aldeguer memilih bersikap realistis meski kini mengendarai Ducati Desmosedici, motor yang dalam beberapa musim terakhir dianggap paling kompetitif di ajang MotoGP. Pembalap Gresini Racing itu menegaskan dirinya belum memasang target menjadi juara dunia pada MotoGP 2026.
Pada musim 2025, yang menjadi debutnya di kelas premier, Aldeguer tampil menjanjikan. Ia sukses mencatat beberapa podium, meraih kemenangan di Seri Indonesia, dan mengakhiri musim di peringkat kedelapan klasemen akhir. Torehan tersebut mengantarkannya meraih predikat rookie terbaik MotoGP 2025.
- MotoGP
Memasuki musim 2026, performa Aldeguer diperkirakan akan terus menanjak. Kendati hanya menunggangi Ducati Desmosedici GP25 atau motor dengan spesifikasi lama, Ducati Corse menunjukkan keyakinan besar terhadap potensinya. General Manager Ducati Corse, Luigi “Gigi” Dall’Igna, bahkan menyebut Aldeguer sebagai bagian penting dari rencana jangka panjang Ducati.
Meski demikian, pembalap berusia 20 tahun itu menilai terlalu cepat jika langsung berbicara soal perburuan gelar juara dunia. Ia menegaskan bahwa gelar bukan target utamanya saat ini.
“Belum. Dari sisi motor dan kekuatan, memang semuanya mendukung. Tapi apakah itu target saya sekarang? Tidak,” kata Aldeguer kepada Marca, Jumat (12/12/2025).
Aldeguer mengakui dirinya masih membutuhkan banyak jam terbang untuk benar-benar siap bersaing di level tertinggi. Ia menilai persaingan MotoGP saat ini sangat ketat dengan kualitas pembalap yang merata dan tuntutan konsistensi yang luar biasa.
“Saya masih minim pengalaman. Saya harus melalui banyak proses dan pasti membuat kesalahan. Level MotoGP sekarang sangat tinggi, dan saya belum tahu apakah saya sudah siap menjadi juara dunia, meskipun tentu saya berharap bisa,” jelasnya.
Ia juga menyinggung tantangan besar dalam menghadapi Marc Marquez sebagai juara bertahan. Menurut Aldeguer, menaklukkan pembalap sekelas Marquez bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga soal menjaga konsistensi sepanjang musim.
“Untuk menjadi juara, Anda harus selalu konsisten dan berada di depan. Mengalahkan Marc, yang tetap stabil meski sempat cedera, jelas bukan perkara mudah,” ujarnya.
Menurutnya, peluang juara baru bisa terbuka jika seorang pembalap mampu terus finis di posisi teratas dan memaksimalkan setiap kesempatan.