- Instagram/Jorge Martin
Bos Aprilia Buka Suara soal Jorge Martin yang Sempat Berniat Hengkang ke Honda
Jakarta, tvOnenews.com - CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, kembali menyampaikan pemahamannya terhadap situasi yang dialami Jorge Martin, yang sempat dilanda kebimbangan soal masa depannya di MotoGP.
Keraguan itu muncul ketika Martin menjalani masa pemulihan panjang akibat cedera serius pada awal musim 2025 dan sempat mempertimbangkan pindah ke Honda pada MotoGP 2026.
- Instagram/Aprilia
Martin harus menepi cukup lama setelah mengalami tiga kecelakaan besar yang mengakibatkan banyak tulang patah di berbagai bagian tubuhnya.
Cedera tersebut membuatnya absen hingga 11 seri, sebuah periode sulit yang memicu munculnya keinginan untuk mencari tantangan baru di luar Aprilia.
Namun, proses negosiasi yang berjalan alot berakhir dengan keputusan Martin untuk tetap bertahan.
Aprilia bersikukuh mempertahankannya, dan pada akhirnya sang pembalap memilih menghormati kontrak yang telah disepakati serta membatalkan rencana hijrah ke Honda.
Ketika kembali turun balap, Martin langsung menunjukkan performa yang cukup kompetitif bersama motor RS-GP.
Rivola menilai kondisi cedera yang dialami Martin sangat berat dan mengkhawatirkan.
Ia bahkan meragukan apakah seseorang dengan kondisi fisik normal bisa pulih sepenuhnya dalam waktu singkat setelah cedera sekompleks itu.
- MotoGP
Menurutnya, isu ketertarikan Honda dan potensi konflik hukum hanyalah dampak lanjutan dari situasi tersebut.
Rivola juga memahami kondisi psikologis Martin saat menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk ketika mengalami cedera paru-paru.
Dalam situasi seperti itu, kata Rivola, wajar jika seorang pembalap mempertanyakan kelanjutan kariernya.
Oleh karena itu, Martin kini perlu diarahkan untuk bersabar dan membangun kembali performanya secara bertahap, dimulai dari target finis 15 besar hingga kembali ke papan atas.
Sayangnya, upaya comeback Martin kembali terganggu setelah ia mengalami kecelakaan di Seri Jepang yang menyebabkan cedera pada bagian bahu.
Rivola berharap pembalap andalannya itu bisa pulih sepenuhnya dan tampil dalam kondisi terbaik pada musim 2026.
"Cedera itu sangat mengkhawatirkan. Saya tak tahu apakah orang normal bisa pulih dalam setahun dengan apa yang terjadi padanya. Sisanya, Honda dan masalah hukum, adalah konsekuensinya," ujar Rivola.
"Saya juga maklum, di rumah sakit dengan paru-paru yang bocor, mungkin ada tanda-tanda yang menyuruh Anda berhenti. Kini dia perlu dibimbing untuk bersabar. Pertama, ia harus menargetkan 15 besar, lalu 10 besar, lalu 5 besar." lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Rivola juga mengatakan kehadiran Martin dinilai sangat penting bagi Marco Bezzecchi.
Meski Bezzecchi tampil konsisten dan kompetitif sepanjang musim 2025, Rivola menilai ia membutuhkan rekan setim selevel Martin untuk menjadi tolok ukur performa sekaligus membantu pengembangan motor RS-GP.
Dengan adanya dua pembalap kuat, Bezzecchi diyakini dapat lebih fokus mengejar gelar juara dunia.
Rivola pun berharap Martin dapat kembali ke performa puncaknya agar Aprilia memiliki duet pembalap yang solid dan seimbang.
Rivola menegaskan bahwa target Aprilia adalah mempertahankan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi sebagai tulang punggung tim di masa depan, dengan Bezzecchi diproyeksikan sebagai andalan utama dalam perburuan gelar.
(aes)