- antara
Fabio Quartararo Lelah dengan Harapan Palsu, Tak Mau Lagi Mulai Balapan dari Pole Position di MotoGP 2025
tvOnenews.com - Rider Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui dirinya mulai lelah dengan harapan yang tak pernah terwujud di MotoGP 2025 ini.
Meskipun tampil sebagai pembalap non-Ducati terbaik di MotoGP Jerman 2025 lalu, rider asal Prancis itu justru mengungkapkan kekecewaannya usai gagal mendekati persaingan podium.
Start dari posisi keenam di Sirkuit Sachsenring, Quartararo langsung terlempar ke urutan kesembilan dan kembali kesulitan melakukan overtaking.
- antara
Ia sempat bertahan cukup stabil di posisi tujuh, namun akhirnya mampu finis keempat karena beberapa pembalap di depannya terjatuh, termasuk Fabio Di Giannantonio, Johann Zarco, dan Marco Bezzecchi.
Walau hasil ini menjadi yang terbaik untuk Quartararo sejak naik podium kedua di Jerez, pembalap Monster Yamaha itu jauh dari kata puas.
Melansir dari laman Crash, Ia mengaku kecewa dengan performa Yamaha YZR-M1 yang menurutnya masih sangat lambat saat balapan.
“Saya tidak senang karena kami sangat lambat,” kata Fabio Quartararo.
"Perasaan motornya kurang bagus. Kami finis lebih dari 18 detik dari kemenangan, dan juga tertinggal 10 detik dari Pecco. Kami harus paham kenapa kami masih kesulitan seperti ini saat balapan." lanjutnya.
Sachsenring sebelumnya dikenal sebagai salah satu sirkuit favoritnya. Ia bahkan sempat meraih kemenangan di sana bersama Yamaha pada musim 2022.
Namun tahun ini, kecepatan satu lap yang pernah membawanya ke empat pole position musim ini justru menjadi ironi tersendiri.
“Mendapatkan pole position itu bagus, tapi saya lebih memilih tidak start dari depan kalau akhirnya kami tetap tidak punya potensi saat balapan,” ungkap Quartararo.
“Pole position hanya memberi harapan palsu. Kami senang saat meraihnya, tapi kami tahu hasil akhirnya tidak akan seindah itu. Grip sangat rendah dan kami tak mampu bertahan.”
Quartararo juga menyoroti kesulitan teknis yang terus mengganggunya, seperti di MotoGP Inggris di mana kegagalan perangkat ride-height menggagalkan peluang menangnya.
Ia pun menilai kondisi di MotoGP Jerman sangat berbahaya karena terpaan angin dan minimnya grip di tikungan pertama.