- Facebook Red Bull
Eks Pembalap F1 Sebut Helmut Marko Harusnya Bernasib Sama dengan Christian Horner yang Dipecat Red Bull
tvOnenews.com - Mantan pembalap F1, Christijan Albers, ikut angkat suara menyusul gejolak besar di internal Red Bull Racing usai pemecatan Christian Horner dari jabatan kepala tim.
Albers kini menyoroti sosok lain yang menurutnya juga layak dievaluasi, yaitu Helmut Marko selaku penasihat tim Red Bull Racing.
Melansir dari laman Crash, Albers menyebut bahwa penasihat senior Red Bull itu tidak mengikuti perkembangan zaman.
- Facebook Red Bull
Maka dari itulah Albers menyebut kalau Marko seharusnya sudah diganti dengan sosok yang lebih segar dan relevan dengan kebutuhan Formula 1 modern.
"Saya pikir sudah saatnya Marko juga mencapai tanggal kadaluarsanya,” ujar Albers.
"Mendengar beberapa pernyataannya, mereka terasa tidak relevan lagi dengan zaman. Saya jadi bertanya-tanya, apakah sebaiknya dia tetap di posisi itu. Mungkin sudah waktunya untuk perubahan radikal dan menyambut generasi baru." lanjutnya.
Marko, yang kini berusia 82 tahun, sudah lama dikenal sebagai figur penting di balik suksesnya program pembinaan pembalap muda Red Bull.
Nama-nama besar seperti Sebastian Vettel, Daniel Ricciardo, hingga Max Verstappen muncul dari program yang ia kelola.
Ia juga pernah menjadi sosok penghubung utama dengan mendiang Dietrich Mateschitz, salah satu pendiri Red Bull.
Namun, Albers menilai pendekatan Marko yang dikenal keras dan blak-blakan sudah tak lagi cocok dengan dinamika generasi baru pembalap.
Ia mencontohkan kritik tajam Marko terhadap rookie Racing Bulls, Isack Hadjar, usai insiden di F1 GP Australia.
Saat itu, Marko menyebut respons emosional pembalap muda asal Prancis itu sebagai sesuatu yang memalukan.
"Dia meninggalkan jejaknya pada semua pembalap. Saya rasa itu faktor yang sangat signifikan," ucap Albers.
"Dalam wawancaranya, saya tidak menganggapnya taktis. Dan sekarang Anda mungkin berkata Dia tidak pernah taktis, tetapi sekarang saya merasa itu terlalu keras, dan itu tidak menguntungkan tim." lanjutnya.
Nama Sebastian Vettel pun ikut diseret dalam spekulasi. Juara dunia empat kali itu disebut-sebut bisa kembali ke Red Bull dalam peran manajerial.