Max Verstappen Semakin Dekat Gabung Mercedes! George Russell Kian Gelisah Kehilangan Kursi Musim Depan

tvOnenews.com - Situasi pembalap asal Inggris, George Russell, di Mercedes saat ini sedang mendapatkan sorotan tajam. 

Hal itu karena rumor yang terus berkembang soal potensi kedatangan Max Verstappen ke tim berjuluk Silver Arrows itu pada F1 2026 mendatang.

Terkait rumor tersebut, pengamat F1, Martin Brundle, menyebut sang pembalap Inggris kini mulai menunjukkan tanda-tanda kegelisahan.

Melansir dari laman Crash, Brundle menyoroti suasana tak menentu di dalam internal Mercedes, terutama terkait belum jelasnya masa depan Russell.

Kontrak pembalap yang baru saja meraih kemenangan di F1 GP Kanada itu akan berakhir di akhir musim 2025.

Akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan soal perpanjangan kontraknya dengan Mercedes.

Padahal, performa George Russell sepanjang musim ini terbilang solid dan cukup kompetitif.

Namun, rumor soal Verstappen yang disebut telah membuka peluang untuk pindah ke Mercedes, membuat proses negosiasi kontrak baru Russell ikut tertahan.

"Saya pikir George gugup! Dia sedikit gelisah. Tidak ada asap kalau tidak ada api." ujar Brundle.

Kegelisahan Russell semakin masuk akal mengingat laporan dari Sky Italia menyebut bahwa Verstappen dan Mercedes sudah melakukan negosiasi konkret.

Sang juara dunia empat kali itu bahkan disebut telah mengatakan 'ya' pada tawaran yang diajukan oleh Toto Wolff.

Rumor ini tentu bukan hal baru. Nama Verstappen memang sudah lama dikaitkan dengan Mercedes, terutama sejak kepergian Lewis Hamilton ke Ferrari.

Namun belakangan, isu ini makin panas karena regulasi besar-besaran akan diberlakukan di musim 2026, yang membuat banyak pembalap dan tim mulai memikirkan ulang arah masa depan mereka.

"2026 adalah tahun yang besar, ini adalah perubahan terbesar yang pernah ada di Formula 1 dengan sasis dan unit tenaga. Anda dapat menebak bahwa Mercedes akan berada di sana atau sekitar itu," tambah Brundle.

Ia juga mengindikasikan bahwa ada kemungkinan Verstappen bisa keluar dari kontraknya bersama Red Bull lebih cepat dari yang diperkirakan.