Sahabat Valentino Rossi Sindir Jorge Martin dan Aprilia: MotoGP Bukan Formula 1

Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah dinamika dunia MotoGP yang makin menyerupai Formula 1—penuh kalkulasi dan keputusan cepat soal kontrak—sosok Alessio “Uccio” Salucci tampil sebagai pengingat akan nilai-nilai lama: kesetiaan, integritas, dan totalitas dalam berkompetisi.

Dalam wawancara eksklusif bersama media Mow, Direktur Tim VR46 itu membagikan pandangannya tentang filosofi balap yang ia pegang teguh sejak awal, termasuk refleksi atas perjalanannya bersama sahabat sekaligus legenda MotoGP, Valentino Rossi.

“Sejak kecil, saya dan Valentina Rossi sudah gila mesin. Saat dia mulai balapan, saya selalu ada di sisinya. Kami mengalami masa-masa bahagia, tetapi juga masa sulit yang menguji segalanya,” ujar Salucci dikutip dari Paddock-GP, Selasa (17/6/2025). 

Salah satu periode tersulit adalah ketika Rossi pindah ke Ducati pada 2011–2012. Meski hasil tidak memuaskan, Rossi tetap menuntaskan kontraknya. Bagi Salucci, hal itu adalah bentuk dari profesionalisme sejati.

“Valentino tidak pernah berpikir untuk membatalkan kontrak. Ia datang, bekerja, dan berusaha sampai akhir. Begitulah seharusnya,” katanya.

Pernyataan itu disampaikannya menyusul isu hangat di paddock: keputusan Jorge Martin menandatangani kontrak dengan Aprilia. Salucci menilai, MotoGP mulai kehilangan rasa hormat terhadap komitmen yang telah disepakati.

“Saya berharap MotoGP tidak seperti F1, di mana kontrak bisa dibatalkan dengan mudah. Harusnya kita tetap menjunjung tinggi nilai dan komitmen,” ujarnya.

Kini sebagai kepala tim satelit Ducati, Salucci menjalankan tim dengan etika yang ia warisi dari masa-masa bersama Rossi: menjunjung komitmen, kerja keras, dan rasa hormat. Nilai-nilai itu pula yang membentuk karakter VR46—bukan hanya sebagai tim, tetapi juga sebagai warisan semangat balap yang otentik. (nad)