- REUTERS - Stephen R. Sylvanie-Imagn Images
Profil Joshua Van: Bocah Ingusan Asal Myanmar Jadi Petarung Asia Tenggara Pertama yang Raih Sabuk Gelar Juara UFC
Jakarta, tvOnenews.com - Menilik profil Joshua Van, seniman bela diri muda asal Vietnam yang baru saja membuat geger olahraga kombat usai dinobatkan menjadi petarung Asia Tenggara pertama yang meraih gelar juara UFC.
Nama Joshua Van tengah menjadi perhatian lantaran dirinya berhasil mengalahkan Alexandre Pantoja melalui TKO (injury) pada ronde pertama di perebutan gelar juara kelas terbang di UFC 323, yang berlangsung di T-Mobile Arena, Amerika Serikat pada Minggu (7/12/2025).
Saat itu Alexandre Pantoja mengerahkan serangan lebih dulu di ronde pertama berupa tendangan ke arah Joshua Van. Petarung Myanmar itu kemudian berhasil meraih kaki sang jawara dan kemudian mendorongnya ke tepi octagon.
Lalu tangan Pantoja ternyata mengalami dislokasi saat mencoba menahan saat dirinya akan terjatuh. Duel pun berakhir singkat, di mana Pantoja langsung di bawa keluar octagon dengan tangan yang cedera.
Insiden ini membuat Joshua Van dinobatkan sebagai raja baru kelas terbang usai mengalahkan Alexandre Pantoja yang tak bisa meneruskan pertarungan alias TKO. Ia pun mencatatkan sejarah sebagai petarung MMA asal Myanmar pertama yang menjadi juara di UFC.
- REUTERS - Stephen R. Sylvanie-Imagn Images
Lantas Siapakah Sosok Joshua Van?
Joshua Van merupakan petarung MMA muda yang sedang naik daun kelahiran Hakha, Myanmar pada 10 Oktober 2001, serta memiliki postur tinggi badan 168 cm dan berkompetisi di kelas terbang (125 pound).
Van yang lahir di Myanmar terpaksa pindah ke Malaysia pada usia 10 tahun karena negara asalnya dilanda konflik militer dan politik. Sehingga ia dan keluarganya pindah keluar negeri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Lalu di usianya yang menginjak 12 tahun atau lebih tepatnya pada 2013, Van dan keluarganya memutuskan untuk bermigrasi ke Houston, Texas, Amerika Serikat, serta kariernya pun berkembang di Negeri Paman Sam.
"Konflik militer di Myanmar selalu buruk. Bahkan semakin buruk. Saat itu, orang tua saya mencari pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik. Mereka memikirkan kami (anak-anaknya). Mereka ingin datang ke sini dan mencari pendidikan dan kebebasan yang lebih baik," kata Van, dilansir dari Essentially Sports.