- Istimewa dan ANTARA
Polisi Investigasi Kericuhan di UFC 322, Buntut Baku Hantam Kubu Khabib Nurmagomedov vs Tim Conor McGregor
Jakarta, tvOnenews.com - New York Police Departement atau pihak kepolisian New York, Amerika Serikat melakukan investigasi soal kericuhan di UFC 322 buntut dari perkelahian antara kubu Khabib Nurmagomedov vs Tim Conor McGregor.
Rangkaian duel UFC 322 yang berlangsung di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat pada 16 November 2025 lalu, sempat diwarnai kericuhan jelang pertarungan antara Jack Della Maddalena vs Islam Makhachev.
Kericuhan tersebut melibatkan kubu Khabib Nurmagomedov yang sempat berkelahi dengan salah satu anggota tim Conor McGregor di luar octagon.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, nampak Dillon Danis kerabat dekat Conor McGregor, dan Abubakar Nurmagomedov berada di tengah keributan tersebut. Bahkan beberapa orang tak dikenal ikut dalam perkelahian.
Namun kericuhan tersebut berhasil diatasi oleh pihak keamanan, dan beruntung tak sampai mengganggu jalannya rangkaian pertarungan khususnya duel utama UFC 322.
Siapa sangka keributan ini terdengar hingga telinga Eric Adams selaku Walikota New York. Hal ini pun membuat ia memutuskan untuk menyelidiki kericuhan di UFC 322 tersebut.
"Kericuhan di Madison Square Garden benar-benar tak bisa diterima. NYPD (Kepolisian New York) telah melakukan penyelidikan meyeluruh, dan semua pihak yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggung jawaban." tulis Eric Adams, di akun media sosial resminya.
Sementara itu, sebelumnya Dana White selaku CEO UFC sempat buka suara soal kericuhan yang melibatkan kubu Khabib Nurmagomedov yang berkelahi dengan tim Conor McGregor. Ia mengungkapkan bahwa merasa kesalahannya ada di pihaknya, bukan dari orang-orang yang terlibat.
"Saya benar-benar menyalahkan diri saya atas situasi tersebut. Mereka sudah memberitahu saya sebelum kartu utama bahwa ada Dillon Danis di sini," kata Dana White, dilansir dari Championat.
"Dia (Danis) duduk di kursi petarung bukan di kursi yang sudah dia bayar. Mereka sudah berkata 'Apakah kami perlu mengusir dia?' Saya pun menjawab 'Apakah dia beli tiket?'" tambahnya.
"Kemudian mereka berkata lagi soal Jorge Masvidal yang akan menghajar dia. Saya mengecek posisi duduk Masvidal yang enam sampai tujuh baris, jauh dari Dillon. Saya kemudian berkata: 'Kalau orang itu punya tiket, biarkan saja dia duduk di kursinya, tetapi tetap amati dia'." jelasnya.