Tanpa Bertele-tele, Mantan Raja Kelas Welter UFC Ini Bilang Kalau Keahlian Bertarung Khamzat Chimaev Itu Bikin Lawan ....

tvOnenews.com - Mantan raja tak terbantahkan kelas Welter UFC Kamaru Usman memberikan komentar atas kemenangan Khamzat Chimaev atas Dricus du Plessis.

Khamzat Chimaev resmi diakui sebagai Raja Baru dalam divisi Welter UFC setelah mengalahkan sang juara Dricus du Plessis.

Petarung asal Chechnya ini sukses meraih sabuk juara kelas Welter dari Dricus du Plessis dalam pertarungan mereka yang berlangsung di UFC 319 pada akhir pekan lalu.

Walaupun berstatus penantang, pria yang dikenal dengan sebutan Borz itu menunjukkan dominasi atas juara bertahan selama lima ronde dan meraih kemenangan dengan skor mutlak 50-44, 50-44, 50-44.

Keterampilan gulat tingkat tinggi Khamzat Chimaev tampaknya tidak dapat diatasi oleh hasil training camp yang dijalani oleh DDP.

Khamzat mengendalikan pertarungan di bawah dan beberapa kali memberikan serangan dengan pukulan bertubi-tubi.

Selain itu, penampilan Khamzat Chimaev juga mendapatkan sorotan dari mantan juara kelas Welter, Kamaru Usman.

"Anda tidak akan pernah tahu sampai akhirnya masuk ke Octagon, Khamzat Chimaev yang terbaik dia bisa untuk meraih kemenangan, dan dia mendapatkan kemenangan itu," ucapnya dilansir dari kanal Youtube Pound 4 Pound Podcast.

Ia mengatakan bahwa jalannya pertarungan seperti yang dirinya duga, dengan dominasi dari Khamzat.

"Semua orang mengatakan,'du plessis petarung terbaik', semua orang mabuk terhadapnya. Pada Akhirnya, Dricus du Plessis petarung yang tangguh, dan dia terus melaksanakan rencana permainannya, dia benar-benar sangat berbahaya," tuturnya.

Tetapi, keadaan berbalik ketika keduanya bertarung di dalam Octagon.

"Tapi Khamzat Chimaev memiliki skill yang membuatmu terlihat seperti pegulat siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan itulah terjadi," ungkap Kamaru Usman.

Kendati demikian, petarung berjuluk The Nigerian Nightmare itu juga mengungkap kelemahan Khamzat Chimaev, yang harus dibenahi dalam pertarungan.

{{imageId:316795}}

"Saat menonton, Khamzat membuat banyak kesalahan yang menurut saya, dia seharusnya bisa menyelesaikannya sebelum ronde 3, dia sampai pada suatu posisi begitu mudah mengendalikannya," pungkasnya.

"Dia harus mengendalikan emosinya sendiri, seperti mengendalikan tangki bensinnya, karena tidak mudah mendominasi orang seperti itu," sambungnya. (ind)