Isu Skandal Pengaturan Skor Muncul, PB Djarum Akui Tidak Terima Informasi Resmi 

Jakarta, tvOnenews.com - PB Djarum angkat bicara soal isu skandal pengaturan skor yang muncul dalam beberapa hari terakhir di media sosial. Atlet PB Djarum bahkan dikaitkan dengan skandal yang sumbernya belum jelas tersebut.

Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin menyebut pihaknya turut mengetahui kabar tersebut dari media sosial. Namun hingga saat ini belum ada informasi resmi yang diterima oleh PB Djarum. 

“Yang benar adalah saya sudah dengar kabar itu, tapi dari media sosial. Kalau ditulis membenarkan kan kurang tepat, karena saya hanya tahu dari rumor di media sosial," kata Yoppy, Kamis (2/10/2025). 

"Di sana pun tidak ada detail, jadi saya juga tidak tahu detailnya. Itu saja biar lebih jernih beritanya," kata Yoppy.

Yoppy turut mengklarifikasi soal pemberitaan yang menyebut bahwa PB Djarum mengakui atletnya terlibat. Dia menyebut PB Djarum baru akan mengambil sikap jika pihaknya sudah mendapatkan informasi resmi baik dari federasi maupun lembaga terkait. 

Bahkan selain soal pengaturan skor, tak ada informasi lebih lanjut mengenai turnamen apa maupun siapa saja yang terlibat dalam skandal tersebut. 

Untuk itu dia menantikan informasi resmi untuk mengambil langkah berikutnya atas skandal ini. 

“Secara resmi belum tahu dan belum ada. Di internal juga sama, kami hanya dengar dari media sosial. Kalau betul ada, pasti kami patuh terhadap prosedur. Tapi sekarang belum ada bukti, belum ada nama yang jelas,” katanya.

Menurut Yoppy, kabar yang beredar masih simpang siur sehingga PB Djarum memilih menunggu informasi resmi dari pihak berwenang sebelum bersikap lebih jauh.

Sebelumnya, isu dugaan pengaturan skor mencuat di media sosial dengan menyebut tujuh atlet bulu tangkis Indonesia terlibat dalam praktik tersebut.

Dari jumlah itu, tiga di antaranya disebut masih aktif sebagai atlet nasional, sementara empat lainnya merupakan mantan pemain binaan klub besar.

Hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai kebenaran kabar tersebut.(ant/hfp)