Ini 6 Petinju Muslim Juara Dunia, Tiga Orang Merupakan Mualaf, Muhammad Ali Terhebat
Jakarta – Banyak atlet muslim berprestasi di beragam cabang olahraga, termasuk ring tinju profesional. Siapa saja enam petinju muslim paling sukses sebagai juara dunia?
Dunia olahraga mengenal banyak legenda beragama Islam. Zinedine Zidane sukses di sepakbola, Kareem Abdul Jabar di bola basket, Khabib Nurmagimedov di MMA, dan masih banyak lagi di cabang lain, tak ketinggalan cabang adu jotos yang melahirkan banyak petinju muslim yang meraih prestasi tertinggi.
Tak sekadar menjadi petarung tangguh, banyak pula atlet muslim yang berhasil menjadi juara dunia tinju. Berikut ini 6 petinju muslim yang berhasil menjadi juara dunia.
1. Ruslan Chagaev
Lahir dari orang tua yang beragama Islam, Ruslan Chagaev adalah seorang muslim sejati. Petinju berpaspor Uzbekistan mulai berkarier tinju profesional pada 1997 dan pensiun 2016.
Prestasi tertinggi Chagaev ialah juara dunia kelas berat versi WBA sebanyak 2 kali, pada 2007-2009 dan 2014-2016. Bahkan ia merupakan petinju Asia pertama menjadi juara dunia kelas berat. Gaya tinjunya seperti Mike Tyson, yakni fighter sejati, maka pantas ia berjuluk White Tyson dari Uzbekistan.
2. Amir Khan
Petinju asal Inggris keturunan Pakistan, Amir Khan memulai karier tinju dari amatir. Prestasi tertinggi petinju berjuluk King Khan adalah meraih medali perak Olimpik 2004 Athena saat usianya masih sangat muda, 17 tahun.
Setahun sesudah Olimpik, King Khan beralih ke profesioanl. Dalam debutnya, Amir Khan berhasil menaklukkan lawannya dengan kemenangan TKO pada ronde pertama. Bahkan pertarungan pertamanya sukses menarik penonton sebanyak 4,4 juta.
Khan pertama kali menjadi juara dunia pada 2009 dengan mengalahkan Andreas Kotelnik di kelas ringan WBA. Pada 2011, ia mampu melakukan unifikasi gelar kelas ringan WBA dan IBF dengan menaklukkan Zab Judah.
Setelah menyatukan gelar juara, prestasinya turun naik. Terakhir kali pada Februari 2022, Amir Khan bertarung dengan sesama petinju asal inggris, Kell Brook. Namun King Khan takluk pada ronde keenam dengan TKO. Kekalahannya mendorong Amir Khan pensiun dari tinju yang telah membesarkan namanya.
3. Naseem Hamed
Petinju muslim lain yang berhasil menjadi juara dunia adalah Naseem Hamed yang juga berasal dari Inggris. Berkarier di tinju profesional dari 1992 sampai 2002. Selama 10 tahun, Prince Naseem atau Pangeran Naseem meraih gelar juara dunia kelas bulu WBO dari 1995 hingga 2000.
Kemudian Hamed meraih gelar kelas bulu IBF tahun pada 2007 dan gelar WBC pada 1999 sampai 2000. Penampilannya sangat enerjik dan sangat menghibur. Bertarung sebanyak 37 kali, Pangeran Naseem mengalami hanya satu kali kekalahan ketika berhadapan dengan Marco Antonio Barrera.
4. Bernard Hopkins
Berbeda dengan Naseem Hamed, Amir Khan dan Ruslan Chagaev, Bernard Hopkins ialah seorang mualaf dari Amerika Serikat. Bernard Hopkins mempunyai julukan The Executioner atau Sang eksekutor yang merajai kelas menengah pada kurun tahun 1988 sampai 2016.
Bernard Hopkins ialah petinju yang mampu menjadi juara dunia di kelas yang berbeda, kelas menengah dan kelas berat ringan. Pertama kali menjadi juara dunia pada 1995 di kelas menengah IBF, ia sukses pula menjadi juara dunia kelas berat ringan IBO pada 2006.
Hopkins juga menjadi petinju yang paling sukses dan masih menjadi juara dunia di tiga dekade. Bahkan The Executioner berhasil menjadi juara dunia tertua ketika umurnya sudah mencapai 49 tahun 49 hari.
5. Mike Tyson
Siapa tidak kenal dengan nama Mike Tyson? Pria berjuluk Iron Mike merupakan petinju yang terkenal dengan pukulan keras dan mematikan. Menjadi mualaf ketika ia mendapat hidayah dari dalam penjara dan memilih nama muslim sebagai Abdul Azis.
Mike Tyson memulai kiprahnya di tinju profesional kelas berat pada 1985. Hanya setahun kemudian, 1986, dalam usia yang masih sangat muda, 20 tahun dan 145 hari, Iron Mike berhasil menjadi juara dunia kelas berat WBC dengan mengalahkan juara bertahan Trevor Berbick.
Sampai saat ini, Mike Tyson tercatat sebagai petinju termuda sepanjang sejarah yang menjadi juara dunia kelas berat. Bertarung sebanyak 58 kali, Tyson mencatat rekor 50 kali menang, 6 kali kalah dan 2 kali no contest.
6. Muhammad Ali
Sebelum Mike Tyson, dunia tinju kelas berat lebih dulu jatuh cinta pada Muhammad Ali. Meskipun sudah meninggal dunia, nama besar Muhammad Ali masih harum. Kiprahnya di dunia tinju sangat menginspirasi penggemarnya, di dalam maupun di luar ring.
Mulai bertinju dari usia 12 tahun, sepuluh tahun kemudian, pada usia 22 tahun, Muhaamad Ali sudah berhasil menjadi juara dunia kelas berat WBA dan WBC dengan mengalahkan Sonny Liston.
Dalam perjalanan hidupnya, Muhammad Ali pernah menolak wajib militer oleh pemerintahan Amerika Serikat. Penolakannya membuat komisi tinju setempat mencabut gelar dan lisensi bertinju Ali.
Namun bukan Muhammad Ali kalau gampang menyerah. Meski hampir selama empat tahun tidak berlatih dan bertanding, petinju semula bernama Cassius Marcellus Clay Jr kembali bangkit. Pada 1974, Ali kembali menjadi juara dunia kelas berat WBA dan WBC.
Ali merebut sabuk juara dengan cara meyakinkan, yakni menaklukkan petinju yang belum terkalahkan, George Foreman dengan KO pada ronde 8.
Beberapa kali, Ali mampu mempertahankan gelarnya. Namun pada 1978, petinju berjuluk The Greatest merelakan sabuknya berpindah ke tangan Leon Spinks dengan kalah angka saja. Kemampuannya pun menjadi inspirasi banyak petinju muslim untuk mencetak prestasi tertinggi di tingkat dunia. (pur/raw)