- Instagram SAVA
Resmi Kembali ke Proliga, Megawati Hangestri Bongkar Kelemahan Pembinaan Voli Indonesia Dibanding Luar Negeri
tvOnenews.com - Megawati Hangestri tak menutup-nutupi pandangannya soal pembinaan voli.
Pevoli andalan Indonesia itu menjawab tegas ketika diminta membandingkan sistem pembinaan atlet voli di Tanah Air dengan negara-negara luar yang pernah ia singgahi.
Momen itu datang bersamaan dengan kepastian kembalinya Megawati ke Jakarta Pertamina Enduro (JPE) untuk menghadapi Proliga 2026, setelah kontraknya bersama klub Turki, Manisa BBSK, resmi berakhir.
- ANTARA/Arindra Meodia
Pengumuman kepulangan Megawati disampaikan langsung melalui akun media sosial Jakarta Pertamina Enduro pada Rabu (17/12).
Unggahan tersebut langsung memantik antusiasme besar dari para pendukung.
“Dia kembali!” tulis JPE dalam keterangan unggahan mereka.
“Proliga 2026 akan menjadi Tahun ke 5 Mega kembali memperkuat Jakarta Pertamina Enduro dengan spike keras serta kecerdasan aksinya,” lanjut pernyataan tersebut.
Musim mendatang akan menjadi periode kelima Megawati Hangestri berseragam Jakarta Pertamina Enduro.
- YouTube Moji Social/Antara
Kehadirannya pun diharapkan mampu menjaga dominasi JPE dan mempertahankan status juara yang diraih pada musim sebelumnya.
Namun bagi Megawati secara pribadi, Proliga 2026 menyimpan misi tersendiri.
Dalam empat periode sebelumnya bersama JPE, ia baru mampu membawa tim finis sebagai runner-up Proliga 2018/19 dan 2022/23.
Karena itu, Mega berambisi besar mematahkan catatan belum pernah juara Proliga saat membela Jakarta Pertamina Enduro.
“Aku lahir di Proliga dengan JPE, terus nggak ada alasan (nolak) juga sih, karena free juga setiap tahunnya. Jadi mau ikut klub mana bisa,” ujar Megawati.
- Tangkapan layar instagram
Di sela persiapan menuju Proliga 2026, Megawati hadir dalam konferensi pers mewakili Jakarta Pertamina Enduro.
Di kesempatan itu, ia menjawab berbagai pertanyaan, termasuk soal perbedaan paling mendasar antara pembinaan voli Indonesia dan luar negeri.
Berbekal pengalaman bermain di Thailand, Vietnam, Korea Selatan, dan Turki, Megawati menyampaikan pandangannya secara lugas.
Menurutnya, sistem pembinaan di luar negeri berjalan kontinu dan jangka panjang.
“Karena saya berpengalaman di luar negeri udah pernah main, menurut saya di sana pembinaannya itu terus-terusan,” kata Megawati.
“Jadi per tahun itu dia (pevoli) gak ganti klub, jadi dia punya kontrak mungkin tujuh tahun atau enam tahun, jadi pemainnya itu-itu aja dan mungkin dari situ chemistry-nya terbangun jadi gak ada perbedaannya gitu lho setiap tahunnya,” lanjut Megawati, dikutip dari YouTube Moji Social.
Menurutnya, pola tersebut berdampak besar terhadap kekompakan tim nasional. Para pemain sudah terbiasa bermain bersama dalam waktu lama, sehingga proses bonding dan adaptasi berjalan lebih cepat.
Sebaliknya, Megawati menilai pembinaan voli di Indonesia masih menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah tingginya mobilitas pemain antar klub dari musim ke musim.
“Kalau di Indonesia kan ada beberapa yang cuma setahun, dua tahun gitu aja, kalo di sana lebih lama aja pembinaannya dan disediakan mess juga,” pungkasnya. (han/asl)