- tvOnenews.com/Ilham Giovanni Pratama
Harlin E. Rahardjo Puji Tinggi IOAC 2025 Usai Pecahnya Sejumlah Rekor Nasional Renang
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Harian PB Akuatik Indonesia, Harlin E. Rahardjo, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2025. Ia menilai keseluruhan rangkaian kegiatan berjalan sukses dan menunjukkan perkembangan berarti bagi cabang olahraga akuatik di Tanah Air.
Harlin menyebut sejumlah catatan penting menjadi bukti bahwa pembinaan akuatik Indonesia berada di jalur yang tepat. Ia mengamati peningkatan jumlah peserta serta kualitas performa atlet yang tampil sepanjang kompetisi.
"Alhamdulillah berjalan lancar. Renang dan polo air, terutama polo air, pesertanya terbanyak yang pernah terjadi. Ada 280 atlet dari 28 klub, itu luar biasa,” ujar Harlin E. Rahardjo kepada media.
{{imageId:380110}}
Menurutnya, sektor renang juga menunjukkan perkembangan yang tidak kalah signifikan. IOAC tahun ini menjadi ajang munculnya talenta muda yang mampu menorehkan pencapaian baru.
Harlin menjelaskan bahwa empat rekor kelompok umur nasional pecah dalam gelaran tahun ini. Selain itu, terdapat empat catatan waktu nasional yang mengalami peningkatan berkat performa para atlet muda.
Salah satu rekor nasional yang terpecahkan adalah perenang non-klub, Didi June Elbert (15 tahun). Ia membuat kejutan di hari keempat (Jumat, 14/11/2025) ajang IOAC 2025.
Turun di nomor 50M Gaya Dada Putra, June Elbert berhasil memecahkan Rekornas KU-2. Ia mampu mencatatkan waktu 29.71 dan menjadi yang tercepat dibandingkan rekor sebelumnya.
Rekornas KU-2 sebelumnya dimiliki Arya Adrean Putra Haryono pada 2022 lalu. Catatan waktunya dahulu adalah 29.81 atau lebih lambat 0.10 dari June Albert.
{{imageId:380111}}
"Ini cukup luar biasa karena event ini sangat mepet dengan SEA Games. Banyak perenang nasional kita sedang masa tapering (periode pengurangan intenstitas latihan)," Harlin E. Rahardjo menuturkan.
"Kami berharap atlet-atlet yang muncul sekarang bisa berkembang dan berkelanjutan, karena banyak bibit unggul dan nama baru di IOAC tahun ini,” lanjutnya.
Terkait dominasi klub Milenium yang kembali menjadi juara umum pada IOAC 2025, Harlin memberikan apresiasi atas konsistensi pembinaan yang mereka lakukan. Namun ia juga menyoroti pentingnya hadirnya kekuatan baru dari berbagai daerah Indonesia.
"Itulah olahraga. Mereka masih unggul sampai sekarang, dan selamat untuk mereka. Tapi saya juga lihat klub-klub dari daerah, bahkan luar Jawa, mulai muncul dan jadi juara. Ini perkembangan yang bagus dan sudah mulai merata,” tegasnya.
Harlin berharap penyelenggaraan IOAC pada tahun-tahun berikutnya semakin berkembang. Ia ingin melihat format kompetisi yang lebih menarik dan partisipasi peserta yang terus bertambah.
- tvOnenews.com/Ilham Giovanni Pratama
"Tahun depan mudah-mudahan pesertanya stabil bahkan lebih banyak. Mungkin nanti kita akan bikin formasi yang lebih menarik, seperti penyisihan dan final, dan mulai mengundang peserta asing," jelasnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya keberadaan kategori Renang Master dalam pembinaan olahraga akuatik. Menurutnya, kelompok ini merupakan bagian integral dari perkembangan olahraga air di Indonesia.
"Master ini bagian yang tidak terpisahkan dari akuatik Indonesia. Di world aquatic, tidak hanya soal sport, tapi juga health and life. Olahraga air ini olahraga seumur hidup. Orang jadi atlet mungkin hanya 10–15 tahun, tapi renang harus dinikmati seumur hidup supaya sehat. Ini istimewa, luar biasa, ” ucap Harlin.
Tahun ini, Renang Master diikuti sekitar 168–170 peserta dari berbagai kelompok usia. Bahkan terdapat peserta senior berusia 75–80 tahun serta satu atlet berusia 83 tahun yang turut serta dalam kompetisi.
(igp)