Tak Seperti di Red Sparks dan KOVO, Manisa BBSK Tak Jadikan Megawati Hangestri sebagai 'Alat Marketing' di Liga Turki?

tvOnenews.com - Di balik transfer Megawati Hangestri ke Manisa BBSK, membuat publik bertanya-tanya, apakah tim kasta kedua Liga Turki hanya memanfaatkan popularitas Megatron? 

Sebagaimana diketahui, Megawati Hangestri sukses besar di Liga Voli Korea bersama Red Sparks, sebuah pencapaian yang tak pernah diraih oleh pemain kuota Asia.

Jadi tulang punggung tim untuk mencapai partai final V-League 2024/2025, dan seraingkan 13 kemenangan beruntun.

Kemudian, klub Turki Manisa BBSK mengumumkan telah merekrut Megawati Hangestri sebagai pemain asing barunya untuk mengarungi Kadinlar 1 Ligi.

Manisa BBSK disebut-sebut mengambil langkah yang berbeda ketimbang Jung Kwan Jang Red Sparks ketika memilih Megawati Hangestri sebagai pemain asing mereka.

Alasannya, Manisa BBSK terlihat tak memanfaatkan popularitas Megawati Hangestri sebagai alat marketing sebagaimana yang dilakukan Red Sparks.

Kepindahan Megatron mencuri perhatian publik Turki, salah satu media setempat menyimpan kecurigaan aktivitas transfer Megatron ke Manisa BBSK.

Menurut media Turki, Manisa BBSK punya tujuan khusus merekrut Megawati Hangestri yakni memanfaatkan popularitas Mega sebagai alat marketing di Asia Tenggara. 

“Transfer Megawati Hangestri bukan hanya rekrutmen atlet, tetapi bagian dari strategi ekspansi pasar dan simbol pengakuan Asia Tenggara di level Eropa,“ rilis Posta.

Hal ini bukan tanpa alasan jika media Turki tersebut curiga. Pasalnya, hal serupa pernah dilakukan Red Sparks saat Megawati Hangestri menjadi bagian tim mereka.

Ketika kedatangan Megatron, lonjakan signifikan di media sosial dialami Red Sparks, akun instagram tim berjuluk Red Force naik sampai 389 ribu followers, sedangkan kanal Youtube klub memiliki 340 ribu subscriber.

Akun media sosial KOVO juga terkena 'Megawati Effect', selalu ramai likes dan komentar dari fans asal Indonesia.

Hal ini dimanfaatkan oleh Red Sparks menjadi keuntungan secara finansial. Mulai dari meningkatnya kedatangan fans Indonesia di stadion hingga penjualan merchandise. 

Setiap pertandingan Red Sparks pun selalu ramai dengan penonton asal Indonesia dan fans lokal dari Korea. 

Red Sparks juga memanfaatkan Megawati Hangestri sebagai brand ambassador produk olahan ginseng yang diketahui merupakan jenis usaha milik klub. 

Lebih lanjut, Red Sparks bahkan sampai mendapat undangan dari Kemenpora ke Indonesia karena dianggap berkontribusi dalam meningkatnya gairah voli tanah air. 

Kendati demikian, hal serupa tampaknya belum akan diambil oleh Manisa BBSK saat mereka memutuskan untuk merekrut Megawati Hangestri.

Melansir dari akun Instagram klub @manisabbsk, Jumat (11/7/2025), Manisa BBSK mengaku kalau kehadiran Megawati Hangestri diharapkan bisa membawa tim promosi ke Sultanlar Ligi. 

“Dengan transfer ini, tim kami terus menguat dan kami siap untuk meraih kesuksesan baru dalam perjalanan menuju Liga Sultan,” harap Manisa BBSK.

Pun halnya jika merujuk kepada media sosial Manisa BBSK. Memang, Instagram resmi klub mengalami kenaikan jumlah followers sampai dengan puluhan ribu.

Akan tetapi, iktikad Manisa BBSK untuk memanfaatkan popularitas Megawati Hangestri sebagai gimmick marketing sejauh ini belum terbukti.

Tak seperti Red Sparks, Manisa BBSK malah tidak mempunyai akun YouTube resmi klub yang seharusnya bisa dimonetisasi karena 'Megatron Effect'.

Meski begitu, bukan tidak mungkin kalau di masa mendatang Manisa BBSK bakal bergerak cepat untuk memanfaatkan momen 'Megatron Effect' sebagai keuntungan finansial klub.

Apalagi, sejumlah perusahaan besar internasional kabarnya mulai berminat menginvestasikan dana mereka kepada Manisa BBSK berkat kehadiran Megawati Hangestri. (han/ind)