Yolla Yuliana Diminta Pensiun dari Timnas Voli Putri Indonesia Imbas Gagal Total di AVC Nations Cup 2025, Gara-gara Rekan Megawati Hangestri...

Jakarta, tvOnenews.com - Yolla Yuliana selaku pevoli sekaligus rekan Megawati Hangestri diminta pensiun dari Timnas Voli Putri Indonesia oleh volimania imbas gagal total di ajang AVC Nations Cup 2025.

Saat ini Timnas Voli Putri Indonesia tengah berjuang di ajang AVC Nations Cup 2025, yang berlangsung di Hanoi, Vietnam pada 7-14 Juni.

Namun sayangnya Timnas Voli Putri Indonesia belum bisa meraih hasil apik di AVC Nations Cup 2025 yang sudah bergulir hingga laga ketiga.

Sebab tim yang dikapteni oleh Yolla Yuliana ini belum pernah mencicipi satu kemenangan pun, karena selalu kalah dalam tiga pertandingan secara beruntun.

Tiga kekalahan tersebut terjadi saat skuad Srikandi tumbang 2-3 dari Iran, kemudian keok 1-3 dari Filipina dan terbaru ialajh 0-3 dari Kazakhstan.

Sehingga anak asuh pelatih Octavian sudah tak memiliki kesempatan untuk finis di posisi dua besar Pool B dan dinyatakan resmi gagal lolos ke babak semifinal.

Tiga kekalahan ini tentunya membuat volimania maupun netizen kecewa, dan menyebutkan ada sejumlah faktor yang membuat tim nasional menelan kekalahan.

Salah satunya ialah karena sejumlah pemain dinilai tak mampu tampil maksimal, contohnya adalah Yolla Yuliana.

Yolla Yuliana selaku sang kapten dinilai tak memberikan penampilan terbaiknya, sehingga mendapatkan banyak kritik pedas maupun komentar hujatan dari volimania maupun netizen di media sosial.

Bahkan ada volimania yang meminta Yolla untuk pensiun dari dunia voli karena penampilan yang mengecewakan.

"Yola lah patut pensiun"

"Yola sm sella Bernadeta ini kemampuan sudah dibawah rata2 dan dari segi usia sudah gak bakal bisa berkembang lagi,tapi kok ya masih aja masuk Timnas..trus gak bisa dipungkiri Mega sm Arsella itu pemain terbaik timnas saat ini,entah ada apa tiba2 dicoret.. hadeuch yaudahlah mau2 kalianlah.."

"Yola, shela dan mirasuci gak bisa main kok masuk timnas voli, padahal waktu proliga banyak yg berprestasi banyak pilihan, tapi justru yg muncul pemain ecek2 seleksinya gak objektif"