- instagram red sparks
Kejujuran Megawati Hangestri soal Adaptasi Paling Sulit Selama di Korea: Saya Sampai Harus ...
tvOnenews.com - Megawati Hangestri mengungkapkan adaptasi paling sulit yang dihadapi ketika pertama kali bertanding di Korea dengan membela Red Sparks.
Megawati Hangestri memiliki kisah sukses di Liga Voli Korea ata V-League, dengan mencatatkan namanya dalam sejarah dan prestasi Red Sparks selama dua musim beruntun.
Bahkan, membawa Red Sparks sebagai tim underdog ke partai final Liga Voli Korea 2024/2025, dan hampir saja menjegal Pink Spiders sebagai juara V-League.
- KOVO
Megatron pun harus puas mempersembahkan runner-up V-League untuk tim berjuluk Red Force, karena sudah berjuang sekuat tenaga sampai dalam kondisi cedera memaksa untuk main.
Hal ini diungkapkan langsung oleh oleh pemain bintang Red Sparks, Megawati Hangestri.
Megawati Hangestri mengaku bahwa dirinya menderita cedera betis sejak leg pertama di kandang Pink Spiders.
“Pas di leg pertama lawan Pink Spiders, lutut aku sakit, tapi aku masih main, aku bilang aku masih bisa,“ kata Megawati Hangestri.
“Di leg ketiga, betis aku sama paha dua-duanya ketarik, aku tetap main dan menang sampe lima set,“ lanjutnya.
Saat itu, katanya Ko Hee-jin sudah memberikan saran agar Megawati Hangestri untuk istirahat dahulu, namun dia bersikeras tetap bermain.
“Pelatih aku udah bilang kalo gak bisa bilang aja ya, tapi aku nanemin dalam diri aku kalo masih bisa aku akan lakuin sampe aku benar-benar gak bisa, aku kalo gak bisa akan bilang,“ ujarnya.
Sampai akhirnya, cedera Megawati Hangestri semakin memburuk.
Usut punya usut, saat dilakukan MRI di Surabaya, ternyata otot betis Mega mengalami robek selebar 22 cm.
Tapi saat itu, Megawati Hangestri belum sadar kalau cederanya kian parah. Ia pun tak mengindahkan nasihat Ko Hee-jin dan memaksa tetap bermain.
Mega menjadi bintang di Korea, sebelum akhirnya memutuskan tidak memperbaharui kontraknya untuk melakoni Liga Voli Korea 2025/2026.
Pevoli kelahiran Jember itu pun diumumkan rekrutan teranyar dari Gresik Petrokimia, Megawati Hangestri menjalani tiga pertandingan di final Four Proliga 2025.
Pada momen debutnya, Megawati Hangestri tak bisa membawa timnya menang atas Jakarta Pertamina Enduro.
Gresik Petrokimia kalah secara dramatis atas Jakarta Pertamina Enduro dengan skor 3-2 (22-25, 20-25, 25-15, 25-22, 15-9) dalam lanjutan final four seri ketiga Proliga 2025 di GOR Sritex Arena Solo, Jumat, 2 Mei 2025.
Meski tampil dominan dan beberapa kali spike kerasnya tak mampu dibendung oleh para pemain lawan, tapi Mega tak mampu menyelamatkan timnya dari kekalahan.
Kemudian, pada pertandingan kedua, Mega berhasil berhasil dengan menjaga ke babak grand final Proliga 2025 setelah meraih kemenangan penting atas Jakarta Electric PLN.
Gresik Petrokimia yang diperkuat oleh Megatron tampil dominan dan menang telak 3-0 (25-21, 25-18, 25-20).
Namun sayang, Mega gagal membawa Gresik Petrokimia ke grand final Proliga 2025 usai Jakarta Popsivo Polwan berhasil menang atas Jakarta Pertamina Enduro 3-0 (25-19, 25-17, 26-24) di Sritex Arena Solo, Minggu (4/5).
Kendati demikian, Mega membawa Gresik Petrokimia sebagai juara ketiga Proliga 2025.
Sementara itu, Megawati Hangestri mengungkapkan adaptasi paling sulit ketika di Korea, dan perbedaan ketika bermain di Indonesia.
"Di Korea adaptasi paling sulitnya apa?" tanya Riphan host sport77 Official.
Menjawab pertanyaan tersebut, Megawati Hangestri mengaku bahwa adaptasi paling sulit yang dihadapinya adalah intensitas latihan yang berat.
"Jauh lebih keras dari Indonesia (Proliga)," ungkap Megawati Hangestri dilansir dari youtube Sport77.
- Red Sparks
Pevoli berjuluk Megatron ini mengungkapkan alasan mengapa jauh lebih sulit untuk sisi latihan di Korea Selatan saat membela Red Sparks.
"Semua aspek (keras), nge-gym, latihan teknik, karena aku first time kayak gitu," ujarnya.
Fungsi nge-gym untuk pemain voli menurut Mega adalah untuk agility dan juga power.
"Melatih otot kering kayak otot perut, kita lebih fokus ke otot kecil," pungkasnya.
"Latihan plank, latihan agility, kelincahan, karena lebih penting kelincahan dalam bola voli," ujarnya. (ind)