Megawati Hangestri Baru Berani Blak-blakan soal Gaji Asli saat Bela Petrokimia, Ternyata Kalau Dibandingkan saat di Red Sparks, Nominalnya itu...

tvOnenews.com - Punya label sebagai MVP dan membuat Ratu Voli Korea Kim Yeon-koung ketar-ketir karena rencana juaranya hampir saja digagalkan oleh Megawati Hangestri, berapa gaji yang ditawarkan oleh Gresik Petrokimia ke Megatron?

Berapa perbandingan gaji Mega saat di Indonesia dan Korea? scroll terus baca selengkapnya di bawah ini.

Megawati Hangestri pulang ke Indonesia seusai membawa Red Sparks meraih runner-up Liga Voli Korea 2024/2025.

Penuh perjuangan, karena berduel habis-habisan 5 game dalam partai final menghadapi idolanya sendiri, Kim Yeon-koung yang merupakan pemain kunci Pink Spiders. 

Pada musim pertama berseragam Red Sparks, sederet prestasi ia berikan untuk tim berjuluk Red Force itu, termasuk lolos ke play-off hingga mendapat undangan dari Kemenpora Indonesia.

Bukannya memudar, sinar Megawati Hangestri lebih terpancar lagi saat memasuki tahun keduanya. Ia bahkan membawa Red Sparks melampaui pencapaian musim lalu yakni mencapai babak final Liga Voli Korea.

Berkat racikan Ko Hee-jin dan dibantu oleh setter berpengalaman Yeum Hye-seon, Mega berhasil membawa Red Sparks mengalahkan juara bertahan V-League pada babak playoff hingga melaju ke babak final.

Megawati Hangestri juga memimpin Red Sparks mencatatkan 13 kemenangan beruntun dan menjaga asa untuk tampil di play-off untuk kedua kalinya sejak musim lalu. 

Tak hanya itu, pencapaian individu Megawati Hangestri tak kalah mentereng. Ia berhasil menyabet dua gelar MVP di putaran ketiga hingga keempat.

Saat itu, bersaing ketat dengan Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung.

Di samping segala pencapaian impresif selama dua musim di Liga Voli Korea, secara mengejutkan, Mega memutuskan untuk hengkang dari nama klub yang membesarkan namanya.

Alasan keluarga juga di balik Megawati Hangestri tak akan berseragam Red Sparks pada musim depan.

"Keluarga nomor satu, karena karier bisa kapan aja, keluarga lebih penting dari segalanya menurut aku," ucapnya dalam wawancara bersama MBC News.

Sepulang dari Korea, tak ada waktu bagi Megawati Hangestri untuk rehat, karena dirinya langsung dikontrak oleh Gresik Petrokimia.

Mega pun menceritakan saat dirinya dikontrak oleh Gresik Petrokimia untuk berlaga di final Four Proliga 2025.

Mega dikontrak untuk waktu sebulan bermain di Proliga 2025 dengan nilai fantastis, hal mengejutkan adalah karena dirinya meminta gajinya untuk dikurangin.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di podcast Close The Door Deddy Corbuzier.

Punya label MVP di Liga Voli Korea dan mencatatkan sejarah dan prestasi bagi Red Sparks. Mega pun ditawari gaji yang besar oleh pihak klub Gresik Petrokimia.

Namun, pevoli kelahiran Jember itu menolak diberi gaji yang besar, lantaran tahu bahwa kapasitasnya belum bisa maksimal untuk bantu klub.

Mega dalam keadaan cedera betis saat balik dari Korea, usai bermain habis-habisan di final V-League menghadapi Pink Spiders yang diperkuat oleh Ratu Voli Korea Kim Yeon-koung.

"Nggak usah, kurangin aja (gajinya), aku mainnya nggak full, kayak buat apa kamu bayar aku, karena kupikir mainnya nggak full gitu lho," ujar Mega.

"Merasa nggak worth it, harus melakukan pekerjaan yang sesuai," sambungnya.

Mega bersikukuh menolak.

"Pihak tim juga tetap,'nggak, aku kasih segini," paparnya.

Pernyataan Mega membuat Deddy Corbuzier terkagum-kagum, melihat integritas seorang Megatron.

"Lu minta gaji lu dikurangin?" tanya Deddy.

"Aku bilang terlalu banyak," respons Mega.

"Karena aku nggak melakukan pekerjaan dari awal gitu lho, kurang pas aja aku menerima uangnya," sambungnya.

Mega tidak menyebutkan spesifik berapa nominal gaji yang ditawarkan oleh Gresik Petrokimia.

Diketahui pada musim lalu, Megawati Hangestri mendapatkan bayaran sebesar 100 ribu dollar AS atau 130 juta Won yang setara dengan Rp 1,5 Miliar.

Di musim ini, pemain yang dikenal memiliki spike keras itu mendapat bayara di angka 150 ribu dollar AS atau 206 juta Won yang setara Rp 2,4 miliar.

Sementara itu, ada perbedaan dari sistem gaji KOVO dan PBVSI.

Gaji Megawati Hangestri ketika masih main di Proliga, mendapatkan bayaran Rp75-125 juta per bulan atau 300-500 juta per musimnya. Hal itu ia dapat perkuat Jakarta BIN.

Angka yang didapat oleh Megawati Hangestri belum sama bonus, terlebih dirinya berhasil mempersembahkan gelar juara.

Nominal tersebut mengacu kepada aturan PBVSI yang mungkin mengkategorikan Megawati Hangestri ke golongan empat karena titelnya sebagai pemain Timnas.

Terlebih lagi Mega bukan hanya pemain timnas saja, dia MVP dan juga tulang punggung Red Sparks dalam dua musim beruntun. (ind)