- IBL
Pelatih Pelita Jaya Tebar Ancaman Jelang Dimulainya IBL 2025
Jakarta, tvOnenews.com - Johannis Winar selaku pelatih Pelita Jaya Jakarta (PJ) menembar ancaman jelang dimulainya ajang Indonesian Basketball League atau IBL 2025 mendatang.
Sebagaimana diketahui sejumlah tim tengah bersiap untuk tampil di ajang IBL 2025 yang dimulai pada 11 Januari 2025 mendatang.
Salah satunya ialah Pelita Jaya, di mana sang pelatih menebar ancaman dengan mengaku telah bersiap untuk mempertahankan gelar juara IBL 2025 dengan skuad yang sudah ada saat ini.
Ia menjelaskan, jajaran pelatih telah fokus mempersiapkan tim sejak beberapa bulan lalu, sehingga segala upaya itu bisa menjadi bekal untuk mempertahankan gelar untuk IBL 2025, yang dimulai pada 11 Januari.
"Karena sebentar lagi mau mulai kompetisi, kami telah fokus mempersiapkannya," kata Ahang di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selain latihan pola permainan secara rutin bagi para pemain, penguatan fisik juga bagian dari persiapan.
Ahang dan jajaran pelatih hanya ingin fokus memperkuat kerja sama tim dari skuad yang ada, tanpa melakukan banyak perubahan susunan pemain.
Berdasarkan data dari laman IBL, untuk mengarungi IBL musim 2025, PJ tetap mempertahankan sebagian banyak skuad yang menjuarai IBL pada musim lalu.
PJ masih memiliki 17 pemain dalam daftar nama (rosters) sama seperti musim lalu.
Sebagian banyak pemain klub kebanggaan warga Jakarta itu hampir sama dengan yang dimainkan, khususnya di akhir musim lalu, termasuk pemain lokal dan asing.
Dari sisi tiga kuota atau jatah pemain asing, PJ kembali menggunakan jasa Kevin Ornell Chapman McDaniels, atau yang dikenal sebagai K.J. McDaniels.
Kemudian, ada nama James L. Dickey III, yang sebelumnya juga bermain untuk tim. Sedangkan pebasket asing ketiga yakni Jaquori Curtis McLaughlin akan memperkuat tim sepenuhnya di IBL 2025.
Sebelumnya, McLaughlin hanya bermain bagi Pelita untuk Basketball Champions League (BCL) Asia yang diselenggarakan oleh Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).
Dia tidak turut membantu Andakara Prastawa dan kawan-kawan di IBL, karena tidak masuk ke dalam jatah pemain asing bagi setiap klub yang ditetapkan oleh penyelenggara kompetisi.