Megawati Hangestri dan rekan setimnya di Red Sparks..
Sumber :
  • Kolase tvOnenews

Megawati Hangestri Ungkap Perbedaan Latihan di Korea dengan Indonesia, Sampai Tak Ragu Mengakui Hal Signifikan Ini ...

Selasa, 9 April 2024 - 16:11 WIB

tvOnenews.com - Atlet voli putri Indonesia, Megawati Hangestri membagikan pengalaman dan kesannya latihan di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks.

Megawati Hangestri menjadi pevoli Timnas Indonesia yang saat ini memperkuat kontestan V-League, dan membawa Red Sparks  menempati peringkat ketiga klasemen akhir Liga Voli Korea dan lolos ke babak playoff setelah 7 tahun lamanya penantian.

Megatron menjadi salah satu pemain asing yang didatangkan oleh Red Sparks musim ini bersama Giovanna Milana dari Amerika Serikat.


Megawati Hangestri dan Giovanna Milana, dua pemain asing Red Sparks. (kolase tvOnenews / instagram/redsparks)

Mega terpilih melalui draft kuota pemain Asia, bersama Pornpun Guedpard (IBK Altos), Reina Tokoku (Pink Spiders), dan Wipawee Srithong (Hyundai Hillstate), Mar-Jana Philips (AI Peppers)

Setelah direkrut oleh klub Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, atlet kebanggaan voli putri Indonesia Megawati Hangestri tercatat sebagai pemain asing berhijab pertama yang bermain di Liga Voli Korea Selatan. 

Bahkan, Megatron (julukannya) berhasil menyabet gelar MVP putaran pertama Liga Voli Korea atau V-League dan terpilih dalam jajaran pemain All Star Liga Voli Korea di musim pertamanya.

Ia telah mengoleksi empat gelar MVP (Most Valuable Player) pertandingan, karena berjasa dalam memenangkan Red Sparks.

Megawati Hangestri bagikan perbedaan bermain di Liga Voli Korea

Pevoli berusia 24 tahun asal Jember, Jawa Timur itu membagikan pengalamannya berkiprah di Liga Voli Korea selama enam bulan.

"Awalnya karena ada Asia draft ya, pertama kali di Korea dan agen aku ngasih tawaran,'Mau nggak main di Korea untuk memperbanyak pengalaman dan menimbah ilmu," ungkapnya dilansir Youtube ASEAN-Korea Centre.

"Awalnya ragu karena lama banget kan sembilan bulan, dan akhirnya aku pamit ke mama dan bertanya boleh nggak main di Korea, tapi lama mainnya, kata Mama berangkat aja buat pengalaman," ujarnya.

Berbekal doa restu orang tua, Mega telah memasukkan namanya di Asia Draft tapi awalnya dirinya pesimis.

"Sepertinya gagal, karena saingannya banyak dari negara-negara lain, apalagi Thailand mungkin terkenal volinya di AVC atau di Asia, selain Korea," terangnya.

"Indonesia bagus, cuma pengalamannya kan kurang menurut aku daripada Thailand. Jadinya pesimis kayaknya gak bisa nih, ternyata namaku ada," ucapnya antusias.


Megawati dalam acara Red Sparks jumpa fans. (instagram/Red Sparks)

Pada kesempatan itu juga, Mega mengungkapkan perbedaan antara Liga Voli Korea dengan Liga ASEAN.

"Menurutku perbedaannya nggak, karena kita masih di lingkup Asia. Mungkin dengan cara latihannya lebih padat sama waktunya, lebih padat porsinya, lebih banyak," jelasnya.

"Jadi pas awal aku di sini kaget, wah berat banget ya (latihannya), menurut aku berat tapi lama kelamaan udah terbiasa," ujarnya.

Soal suasana pertandingan juga terbilang hampir sama, karena antusiasme para penonton menyaksikan tim kesayangannya.

Mega juga ungkap rahasia adaptasinya di Korea yang terbilang sangat cepat.

"Sebenarnya nggak ada cara yang sangat signifikan sih menurut aku, karena aku orangnya suka ngobrol, orangnya santai. Jadi mungkin dari situ jadi kebiasaan enjoy dalam keseharian aku," imbuhnya.

"Aku tipenya, aku ngajak ngobrol mereka (pemain lain) jadi akrabnya lebih cepat, dan aku lebih bisa beradaptasi dengan cepat di Korea," jelasnya.

"Apakah ada episode yang kamu merasa sangat capek sekali di Korea? dan cara kamu mengatasi?" ucap Kim Yoon Sol pertanyaan ke Mega.

Lantas Mega menjawab bahwa bagian dari hidupnya di Korea yang paling capek dan menyita energi adalah saat off season V-League.

"Latihan sebelum V-League dimulai, yang bulan Oktober, atau bulan Juli, Agustus, September. Yang itu menurut aku hari-hari yang sangat berat setiap harinya," tuturnya.

"Cara untuk mengatasinya, kalau dapat free day atau lagi off latihannya, sebisa mungkin jalan-jalan biar me-refreshing otaknya," kata Mega.

Selain itu, Mega juga mengatakan perubahan positif dirinya selama latihan dan berkompetisi di Liga Voli Korea.

"Setelah melakukan latihan, dan kehidupan di Korea, berubah mungkin dari Indonesia ke Korea. Perubahan latihan, dan aku merasa ototku makin banyak, body fit aku semakin turun, dan first time in my life latihan seperti ini, itu aja sih keuntungannya," pungkas Mega.

"Skill aku jadi bisa bertambah di sini, ternyata aku bisa mengembangkan skill aku di sini," tambahnya.

Gagal ke final

Gagal melaju ke final usai dikalahkan oleh Pink Spiders, berakhir juga perjalanan Mega dan Gia di Red Sparks, lantaran kedua sahabat ini sama-sama berakhir kontraknya pada musim 2023/2024.

Atas hasil ini, tugas Megawati Hangestri di Red Sparks pun selesai, lantaran tidak adanya pembicaraan perpanjangan kontrak. 

Megawati Hangestri kini telah kembali ke Indonesia dan dikonfirmasi bermain untuk Jakarta BIN di Proliga.

Sementara Gia diketahui menyusul Megawati bermain di Proliga 2024, kedua sahabat ini bakal menjadi rival lantaran Gia membela Klub Jakarta Pertamina Enduro. (ind)

Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:45
07:17
09:23
06:24
03:16
02:16
Viral