- Tangkapan Layar YouTube
Tersalip di Detik Akhir karena Selebrasi, Atlet Korea Selatan Ini Gagal Dapat Medali Emas Asian Games
tvOnenews.com - Atlet sepatu roda Korea Utara, Jung Cheol-won harus menerima kenyataan menjadi biang kerok masa depan rekan satu timnya di ajang Asian Games.
Jung Cheol-won seharusnya bisa membawa medali emas Asian Games untuk Korea Selatan sekaligus menjadi kunci agar membawa dia dan dua temannya, Choi In-ho dan Choi Gwang-ho untuk terbebas dari wajib militer.
Ketiganya bermain di nomor estafet 3 ribu meter putra di QT Roller Sports Centre, Senin (2/10/2023).
Balapan Korea Selatan pun dimulai dari Choi In-ho dan Choi Gwang-ho yang mampu menjadi yang tercepat sebelum akhirnya Jung Cheol-won menjadi pembalap terakhir.
Mendominasi jalannya balapan, Jung Cheol-won justru melakukan selebrasi sebelum sampai ke garis finis. Atlet Taiwan, Huang Yu-lin melakukan cara cerdik dengan memanjangkan kakinya ke arah garis finis.
Alhasil perbedaan keduanya hanya mencapai 0,01 detik. Huang Yu-lin berhasil membawa timnya sebagai juara dengan catatan waktu 4:05,692 sementara Korea Selatan finis dengan catatan waktu 4:05.702.
"Aku membuat kesalahan yang cukup besar, saya tidak melaju dengan kecepatan penuh ke garis finis, saya lengah dan saya sangat menyesal," kata Jung dilansir dari laman ABC.
Lain Jung Cheol-won lain Huang Yu-lin, Huang pun menangis tersedu-sedu karena berhasil membawa Taiwan meraih medali emas.
Dia sempat didiskualifikasi pada nomor sprint individu seribu meter putra dan berhasil menembusnya dalam nomor ini.
Bahkan Huang sempat tak akan bertanding karena putus asa atas kegagalannya di nomor individu tersebut.
"Kemarin malam saya terus mengatakan pada diri saya bahwa saya tidak akan bertanding, tapi kemudian saya melihat banyak dukungan yang menyemangati saya," kata Huang.
Bahkan Huang sempat tak sadar berhasil membawa Taiwan meraih medali emas. Dia mengaku hanya terbiasa untuk memajukan kakinya di garis finis.
"Saya pikir saya hanya tertinggal sedikit, kemudian di layar menunjukkan kami menang hanya dengan selisih seperseratus detik dan itu adalah keajaiban," kata Huang. (hfp)