- NOC Indonesia - Tetuko Mediantoro
Gagal Raih Medali Asian Games Tak Buat Harapan Lalu Zohri ke Olimpiade Pupus
tvOnenews.com - Atlet atletik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri gagal meraih podium di Asian Games 2022 Hangzhou.
Melaju ke final sebagai posisi keempat, Lalu Zohri justru menyelesaikan sprint di posisi enam.
Posisi pertama ditempati tuan rumah Zhenye Xie yang tampil tercepat dengan catatan waktu 9,97 detik. Disusul pelari Thailand Puripol Boonson dengan 10,02 detik dari Zhenye dan perunggu diamankan Mohd Fahmi Muhammad Azzem (Malaysia) yang mencatatkan 10,11 detik.
Zohri finis di posisi enam dengan catatan waktu 10,16 detik. Tentu ini bukan catatan waktu terbaiknya, mengingat Zohri adalah pemegang rekor Asia Tenggara di nomor 100m dengan catatan waktu 10,03 detik.
Namun, catatan Zohri di Hangzhou lebih baik dibanding waktu yang pernah dibukukan Zohri di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di nomor yang sama. Lima tahun lalu, Zohri pun masuk final, ia menempati ranking tujuh dengan koleksi 10,20 detik.
Zohri menceritakan kendalanya hingga gagal meraih podium, termasuk teknik yang ia rasa belum sempurna. Lima bulan lalu Zohri terkena cedera otot paha ketika turun di 200m putra, dan kala itu ia terpaksa mundur di nomor andalannya 100m putra.
"Bisa dikatakan (ketika terlihat seperti mau terpleset itu) sudah kecepatan maksimal, akhirnya gak ballance (seimbang). Ini bisa dibilang speed endurance kurang dan memengaruhi keseimbangan," kata Zohri dalam rilis yang diterima tvOnenews.com, Minggu (1/10/2023).
"Speed balancing itu sebenarnya program umum, seperti setahun sebelum kejuaraan atau beberapa bulan ketika pelari ditargetkan untuk mencapai peak performance. Nah kemarin kan sempat cedera, jadi istrahat dan tidak sempat mendapat program latihan itu," kata Zohri.
Cedera yang diderita Zohri di SEA Games bukan yang pertama dialaminya. Sebelum turun di Olimpiade 2020 Tokyo, Zohri juga sempat cedera kaki. Saat ini, Zohri mengaku kondisinya sudah hampir pulih.
"Sudah 95 persen dan tidak trauma juga. Saya tidak mau banyak berpikir. Saya punya cara menghibur diri karena saya percaya penyakit itu muncul ketika kita banyak berpikir," kata Zohri.
Namun, yang paling memengaruhi adalah porsi latihan yang dijalani pemuda 23 tahun ini. Akibat cedera, ia sempat absen di latihan karena menjalani rangkaian terapi penyembuhan.
"Setelah SEA Games beberapa minggu sempat terapi, terus dengar berita ada tryout di Tianjin. Tapi cedera ini sebenernya sempat membuat saya tidak latihan, yang mungkin akibatnya memengaruhi teknik," ujar Zohri.
Juara dunia junior ini mengaku penampilan di Asian Games Hangzhou menjadi pembelajaran berharga, terutama untuk tampil di Olimpiade Paris. Zohri harus mampu membukukan 10 detik untuk tampil di lintasan Paris, dan target tersebut masih menjadi ambisinya. Termasuk, menjadi pelari Indonesia pertama yang mampu menembus catatan waktu di bawah 10 detik.
"Tentu (tidak berubah target saya). Sekarang saya harus menjaga kondisi agar tidak cedera lagi, tidak banyak pikiran sehingga bisa mencapai tujuan itu," kata Zohri. (hfp)