- Instagram/@ayusriartha
Menpora Minta Bentuk Liga Basket Putri, Ketum Perbasi: Saya Malu Sebenarnya
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Menpora), Dito Ariotedjo, meminta segera dibentuk liga basket putri demi memaksimalkan talenta-talenta srikandi Tanah Air.
Menpora menilai basket putri Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di kancah dunia. Buktinya, Dyah Lestari dan kawan-kawan bisa mendulang mendali emas SEA Games 2023.
Timnas Basket Putri Indonesia pun mengukir rekor karena mampu meraih emas untuk kali pertama sepanjang sejarah SEA Games.
Prestasi yang diukir Timnas Basket Putri pun membuat publik terkejut, sebab mereka tidak menjalani kompetisi reguler untuk mengasah kemampuan secara konsisten.
"Kami sudah minta untuk diadakannya liga putri. Tidak apa-apa dibikin kecil dulu, yang penting liganya ini mulai," kata Menpora pada Jumat (19/5/2023).
Menpora berandai-andai basket putri Indonesia memiliki segudang potensi untuk mendulang prestasi.
Jika kompetisi resmi berjalan konsisten, bakat-bakat pebasket putri pun bakal mudah terpantau.
Alhasil Timnas Basket Putri Indonesia bisa dengan mudah menyeleksi pemain-pemain, yang layak untuk bertanding di kancah internasional.
"Bayangkan putri ini di Indonesia belum ada liga profesionalnya yang berjenjang, tetapi mereka dapat meraih emas," ujar Menpora.
"Bayangkan juga liganya sudah ada, pasti lebih banyak lagi potensi dan juga bibit pembinaan dari atlet wanita untuk basket," lanjutnya.
Menpora menginginkan agar liga basket putri bisa segera terbentuk untuk menjaga laju momentum perolehan medali emas pertama kalinya di SEA Games.
Perbasi soal Liga Basket Putri
Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, mengatakan liga basket putri belum bisa bergulir dalam waktu dekat.
Sebabnya klub yang akan berpartisipasi masih di luar standar untuk sebuah liga.
"Saya malu sebenarnya kalau bicarakan liga basket putri. Kami sudah buka, yang daftar cuma satu," katanya.
Danny Kosasih menilai pihaknya telah bersurat ke berbagai daerah untuk menginformasikan pendaftaran liga basket putri.
Sayangnya, yang menyambut untuk mendaftar berpartisipasi hanya satu klub dari Surabaya.
Perbasi pun sudah memperpanjang masa pendaftaran. Mamun, tetap tidak klub peminat untuk menjalani kompetisi basket putri.
Alih-alih membuat liga basket putri, Danny memilih membuat program pemusatan latihan Timnas Basket Putri Indonesia dalam waktu panjang, yaitu selama satu tahun dan berlatih tanding dengan tim-tim luar negeri. (ant/mir)