- Reuters/Andrew Couldridge
Oleksandr Usyk, Dari Penjual Es Krim Hingga Juara Tinju Dunia
Jakarta - Tak banyak orang tahu, jika Oleksandr Usyk, pemegang sabuk Juara dunia Kelas Penjelajah tahun 2018-2019 dan menjadi juara dunia kelas jelajah sejati karena berhasil menggabungkan empat gelar dari organisasi berbeda, pernah menjadi pedagang sebelum ia terkenal seperti saat ini.
Seperti yang dilansir dari Sun Sports, karir gemilangnya tak diraih begitu saja. Sebelum menjadi juara dunia, Usyk pernah mengalami masa susah saat kecil hingga remaja. Bahkan, ia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang miskin.
Untuk bertahan hidup ia sempat ikut mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berdagang es cream.
“Saya menjual es krim, apricot, buah persik. Saya bekerja di pertanian dan menggembala ternak. Saya tak malu dengan itu semua karena yang saya lakukan untuk bertahan hidup. Saya ingin membantu keluarga dan ini hal yang wajar,” ungkap Usyk, dilansir dari Sun Sports.
Olahraga-lah yang menjadi tempat Usyk melampiaskan energi serta emosinya.
Sebelum memulai debut tinju profesionalnya pada tahun 2013, Usyk sempat ingin menjadi pemain sepak bola. Usyk sempat bergabung dengan Akademi klub Liga Premier Ukraina, SC Tavriya Simferopol pada usia 15 tahun. Namun, karena keterbatasan ekonomi, Usyk harus melepaskan keinginannya menjadi pemain bola.
“Saya bermain untuk Tavria dari Simferopol, saya melakukannya cukup baik. Saya tak pernah menjadi cadangan dan selalu tampil sebagai starter. Namun biayanya 200 atau 300 Hryvnia sekitar Rp 160 ribu saat itu dan angka itu harga yang cukup mahal bagi orang tua saya." Jelasnya.
Geluti Tinju Mulai 2002
Usyk pun lantas beralih ke dunia tinju pada tahun 2002, menurutnya tinju tak memerlukan biaya semahal sepakbola.
“Tinju lebih sederhana dan murah. Pelatih memberikan saya sarung tangan, istrinya menjahitnya untuk saya agar lebih pas, dan satu-satunya hal yang ibu saya keluarkan adalah biaya untuk tiket perjalanan,” kata Usyk.
Meski tak sesuai keinginan, Usyk tetap berlatih keras demi kehidupan yang lebih baik lewat tinju. Dan terbukti, ia berhasil menjadi juara dunia tinju tak terkalahkan.
Pria kelahiran Ukraina, 17 Januari 1987 ini, tercatat Usyk telah menghadapi 18 pertandingan dengan semua pertandingan berhasil ia menangkan. Bahkan 12 kemenangan ia raih secara KO.
Setelah puas di kelas penjelajah, Usyk pun naik ke kelas berat dan menghadapi Anthony Joshua yang memiliki 4 gelar yang merajai kelas berat. Duel panas kelas berat ini akan berlangsung di Stadion Tottenham,London, Inggris pada sabtu (25/9) waktu setempat atau Minggu (26/9) waktu Indonesia. (Leny Pratiwi/wnb/mii)