- SEA GAMES Thailand 2025
Top 3 SEA Games 2025: Update Perolehan Medali Emas Indonesia, hingga Vietnam Sudah Pasrah
tvOnenews.com - SEA Games 2025 Thailand terus menyajikan berbagai cerita menarik dari perjuangan atlet Indonesia.
Mulai dari update perolehan medali emas kontingen Merah Putih, sorotan media Vietnam yang mengakui ketertinggalan, hingga kisah inspiratif atlet catur Medina Warda Aulia.
Berikut tiga berita terpopuler SEA Games 2025 hari ini.
Update Perolehan Medali Emas Indonesia di SEA Games 2025
- NOC Indonesia/Tetuko Mediantoro
Kontingen Indonesia terus menunjukkan performa impresif di SEA Games 2025 Thailand hingga 17 Desember 2025 malam WIB.
Tim Merah Putih kokoh bertahan di posisi kedua klasemen sementara perolehan medali, tepat di bawah tuan rumah Thailand.
Tambahan emas signifikan datang dari cabang panahan, di mana tim recurve beregu putra dan putri sukses menyapu bersih dua medali emas.
Pencak silat kembali membuktikan statusnya sebagai lumbung emas lewat kemenangan Safira Dwi Meilani di kelas B putri.
Dari arena atletik, Emilia Nova mengharumkan nama Indonesia usai meraih emas heptathlon putri dengan performa konsisten.
Cabang rowing juga menyumbang emas melalui duet Rendi Setia Maulana dan La Memo di nomor double sculls putra.
Hingga akhir hari, Indonesia telah mengoleksi 72 emas dan masih berpeluang menambah pundi-pundi medali dalam tiga hari tersisa.
Vietnam Sudah Pasrah
- ANTARA
Media Vietnam mulai menurunkan ekspektasi setelah melihat jarak perolehan medali emas negaranya dengan Indonesia di SEA Games 2025.
Sebelumnya, Vietnam cukup optimistis bisa menyalip Indonesia berkat sejumlah cabang unggulan yang dipertandingkan.
Namun kenyataan di lapangan justru menunjukkan Indonesia semakin menjauh di posisi kedua klasemen.
Media Soha mengakui bahwa target ambisius Vietnam meraih 90 medali emas hampir mustahil tercapai.
Saat ini, Thailand masih memimpin klasemen, disusul Indonesia dengan selisih emas yang cukup aman dari Vietnam.
Dengan hanya tiga hari tersisa menuju penutupan, peluang Vietnam untuk mengejar Indonesia dinilai sangat kecil.
Kondisi ini membuat dominasi Indonesia di peringkat kedua semakin sulit digoyang.