- SEA GAMES Thailand 2025
Heboh Final SEA Games 33! Gol Sah Tim Putri Vietnam Dianulir Wasit Gegara Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Tim nasional putri Vietnam menjadi sorotan usai mengalami keputusan kontroversial pada partai final SEA Games ke-33. Gol yang dinilai sah justru dianulir oleh hakim garis, memicu perdebatan panas terkait kepemimpinan wasit dalam laga penentuan tersebut.
Insiden itu terjadi pada final sepak bola putri SEA Games 2025, saat Vietnam menghadapi Filipina.
Dalam pertandingan tersebut, Vietnam tampil seimbang dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya ke pertahanan lawan.
Momen kontroversial muncul pada menit ke-29. Berawal dari pergerakan Van Su di sisi kanan, ia berhasil mengontrol bola dengan baik sebelum mengirimkan umpan silang akurat ke kotak penalti.
Bola kemudian disambut sundulan Bich Thuy yang bersarang di gawang Filipina.
Namun, gol tersebut dianulir setelah hakim garis mengangkat bendera tanda offside. Keputusan itu langsung memicu reaksi keras dari kubu Vietnam.
Pasalnya, tayangan ulang memperlihatkan posisi Bich Thuy berada sejajar dengan pemain belakang Filipina dan tidak berada dalam posisi offside.
Tak berhenti di situ, kontroversi kembali terjadi ketika tim wasit dinilai mengabaikan pelanggaran keras pemain Filipina terhadap bek Vietnam.
Dalam tayangan ulang terlihat jelas sang pemain Vietnam mendapat tekel keras yang mengarah ke kaki, namun wasit tetap membiarkan pertandingan berlanjut tanpa memberikan peringatan atau sanksi.
Pelatih tim putri Vietnam, Mai Duc Chung, bersama para pemain tampak melayangkan protes keras atas sejumlah keputusan tersebut. Namun, seluruh protes tidak membuahkan hasil dan pertandingan tetap berjalan sesuai keputusan wasit di lapangan.
Laga final SEA Games ke-33 ini dipimpin oleh wasit Rebecca Anne Durcau, dengan dua asisten wasit Kristina Bersenyova dan Chanthavong Phutsavan.
Rangkaian keputusan tersebut pun memicu pertanyaan besar mengenai kualitas dan konsistensi kepemimpinan wasit di laga krusial.
Banyak pihak menilai tim putri Vietnam dirugikan, terutama dengan dianulirnya gol yang dianggap sah dan berpotensi mengubah jalannya pertandingan final SEA Games 33.
Kontroversi ini menambah daftar panjang perdebatan soal keadilan dan kualitas perangkat pertandingan di ajang multievent terbesar Asia Tenggara tersebut.