- Kolase tvOnenews
Anak Artis ini Calon Penerus Megawati Hangestri? Kini Jadi Salah Satu Bintang Juga di Proliga
tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi kembali menjadi sorotan setelah resmi bergabung dengan klub voli Turki, Manisa BBSK, untuk musim kompetisi 2025-2026.
Sebelumnya, ia mencetak lebih dari 1.000 poin bersama Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks di Korea dan membawa tim itu ke final.
Performa impresifnya membuat Megawati disebut-sebut sebagai ikon baru voli Indonesia di level internasional.
Adjadi Zahra dan Rekannya di Yogya Falcons. (Sumber: Instagram @adjanizahra)
Di tengah ketenaran Megawati, muncul nama baru yang mulai mencuri perhatian, yaitu Adjani Zahra, seorang pemain muda berbakat yang kini berlaga di Proliga bersama Yogya Falcons.
Pemain muda berbakat ini tak hanya punya kemampuan luar biasa di lapangan, tapi juga datang dari latar belakang keluarga artis dan pengusaha yang cukup dikenal publik.
Kehadiran Adjani Zahra di panggung Proliga 2025 bersama Yogya Falcons membuat banyak orang mulai menyandingkannya sebagai penerus Megawati. Siapa sebenarnya Adjani Zahra?
Latar Belakang Keluarga Adjani Zahra
Adjani Zahra lahir pada 9 April 2003. Ia adalah anak kedua dari pasangan Leo Rustandi dan Paquita Widjaya.
Ibunya merupakan penyanyi Indonesia yang cukup terkenal di era 90-an, sementara ayahnya juga dikenal di lingkungan publik figur.
Tak hanya itu, Adjani juga merupakan cucu dari Johny Widjaya, seorang pengusaha ternama di Indonesia.
Dari garis keturunan ibunya, Adjani juga memiliki darah atlet. Neneknya, Martina Widjaya, adalah petenis nasional dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Tenis Indonesia (PELTI) pada 2002–2007.
Dengan warisan darah seni dan olahraga dari keluarga, Adjani tumbuh dalam lingkungan yang penuh prestasi.
Tinggi badan Adjani yang mencapai 175 cm semakin mendukung kemampuannya sebagai atlet voli.
Ia juga dikenal memiliki paras yang menarik, yang semakin melengkapi pesona dirinya baik di dalam maupun luar lapangan.
Pendidikan Adjani Zahra
Adjani mengawali pendidikan dasarnya di Jakarta, tempat ia pertama kali mengenal dan menyukai olahraga voli.
Seiring waktu, ia melanjutkan kuliahnya ke Sydney, Australia, dan terdaftar sebagai mahasiswa di Sydney University.
Uniknya, ia memilih jurusan perfilman, menunjukkan bahwa ia juga memiliki ketertarikan pada dunia seni, mungkin mengikuti jejak sang ibu.
Meski menempuh pendidikan di luar negeri, kecintaannya pada voli tidak pernah surut. Ia tetap aktif bermain voli di Australia dan berhasil meraih level kompetitif di sana.
Kemampuannya membagi waktu antara akademik dan olahraga menjadi salah satu keunggulan karakter pribadi Adjani.
Perjalanan Karier Voli Adjani Zahra
Karier voli Adjani dimulai saat bergabung dengan klub Maluku Jakarta. Namun, karena melanjutkan studi ke Australia, ia sempat berhenti berkompetisi di Indonesia.
Di Australia, ia memperkuat tim NSW Phoenix U23 dan tampil dalam Australian Junior Volleyball Championship 2023.
Performanya mencuri perhatian hingga akhirnya dipromosikan ke tim utama NSW Phoenix untuk tampil di Australian Volleyball Super League (AVSL).
Sebagai middle blocker, Adjani menunjukkan keahlian luar biasa dalam membaca permainan lawan, melakukan blok, dan serangan cepat.
Pengalaman bertanding di kompetisi elite Australia membuatnya semakin matang sebagai atlet.
Pada Desember 2024, Adjani mengambil keputusan penting dengan kembali ke Indonesia dan bergabung bersama Yogya Falcons.
Keputusan ini sekaligus menjadi debutnya di liga voli profesional Indonesia, yaitu Proliga.
Sebelumnya, ia tampil lebih dulu di turnamen Yogya Volley Cup 2024 di Sleman, sebagai ajang uji coba sebelum masuk Proliga 2025.
Di pertandingan perdananya dalam turnamen tersebut, Adjani belum diturunkan.
Namun pada laga kedua melawan Ganevo SC, ia mencatat debut bersejarah dengan membantu Yogya Falcons menang dalam empat set. Kemenangan ini memperlihatkan kontribusi aktif Adjani sebagai middle blocker.
Pada laga resmi pertama di Proliga 2025 melawan Jakarta Elektrik PLN, Yogya Falcons kalah 0-3.
Meski begitu, Adjani tampil menjanjikan dengan mencetak lima poin dari spike dan blok.
Meski masih butuh adaptasi terhadap ritme permainan tim, penampilannya mendapat perhatian karena mampu bersaing di level profesional.
Sayangnya, Yogya Falcons menjadi satu-satunya tim yang tidak lolos ke babak final four setelah gagal meraih satu kemenangan pun sepanjang kompetisi.
Meski begitu, Adjani tetap tampil konsisten dan menunjukkan potensi besar yang dimilikinya.
Pelatih tim mengapresiasi semangat dan kerja kerasnya, meski menekankan perlunya peningkatan koordinasi tim dan pengalaman bertanding.
Potensi dan Masa Depan Adjani Zahra
Dengan latar belakang keluarga yang mendukung, pengalaman internasional, serta usia yang masih sangat muda, Adjani Zahra menjadi salah satu nama yang patut diperhitungkan dalam perkembangan voli putri Indonesia ke depan.
Ia memiliki semua elemen untuk tumbuh menjadi bintang besar, yaitu teknik, mental, fisik, dan lingkungan yang positif.
Jika terus mengembangkan diri, bukan tidak mungkin suatu saat Adjani akan menyusul jejak Megawati Hangestri membela tim nasional dan tampil di liga-liga internasional.
Saat ini, ia menjadi simbol harapan baru bagi dunia voli putri tanah air, bukan hanya sebagai anak artis, tapi sebagai atlet muda berbakat yang pantas mendapat tempat di puncak prestasi.
(anf)