Megawati Hangestri 'Bocorkan' Kriteria Tim dan Negara yang akan Jadi Tujuan Selanjutnya: Kalau Korea kan Panjang, Sembilan Bulan, Mungkin Aku Pilih ke...

tvOnenews.com - Megawati Hangestri Pertiwi, bintang voli putri Indonesia, mengungkapkan rencana masa depannya usai menuntaskan musim Proliga 2025 bersama Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia. 

Pemain yang akrab disapa “Mega” ini sebelumnya menyelesaikan dua musim impresif bersama klub Korea Selatan, Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks.

Namun kini Megatron kembali berlaga di kompetisi lokal Indonesia, Proliga sebelum bergabung dengan timnas untuk agenda internasional.

Dalam siniar Moji Si Jago Voli, Megawati membahas alasan di balik keputusannya meninggalkan Red Sparks setelah dua tahun berkarier di Korean V-League. 

“Aku udah dua tahun, lama banget di Korea. Terus aku meninggalkan mamaku sendiri juga di Indonesia, kayak gitu. Aku kepikiran sih sebenarnya,” ungkap Megawati. 

Ia juga menambahkan bahwa ia mulai mempertimbangkan klub yang lokasinya lebih dekat. “Aku pengin cari \[tim] yang dekat-dekat aja, kayak gitu,” tambahnya.

Meski menyebut jarak sebagai salah satu pertimbangan, Megawati menegaskan bahwa panjang musim liga juga menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan klub berikutnya. 

“Kalau Korea kan panjang sembilan bulan. Aku harus benar-benar sembilan bulan di negara orang, aku mau cari yang pendek liganya,” jelas pemain asal Jember tersebut.

Selama dua musim di Red Sparks (2023–2025), Megawati mencetak performa mengesankan. 

Pada musim keduanya (2024–2025), ia mengoleksi lebih dari 500 poin, menempati posisi lima besar pencetak skor terbanyak di liga Korea. 

Ia juga mencatat akurasi spike di atas 40 persen dan menjadi salah satu outside hitter paling konsisten di tim. 

Meski Red Sparks gagal melangkah ke final, performa Megawati tetap mendapat pujian luas dari media dan pelatih lokal.

Setelah kembali ke tanah air, Megawati langsung membela Gresik Petrokimia di Proliga 2025. 

Dalam debutnya bersama klub milik BUMN tersebut, Megawati menunjukkan kelasnya sebagai pemain internasional dengan kontribusi signifikan di setiap pertandingan. 

Ia membawa Petrokimia lolos ke babak final four, bersaing dengan klub-klub papan atas seperti Jakarta BIN dan Jakarta Popsivo Polwan.