Sahabat Lama Megatron, Giovanna Milana Sempat 'Ketakutan' Jika Megawati Hangestri Jadi...

tvOnenews.com - Sahabat lama Megawati Hangestri akhirnya jujur, bilang kalau sempat ketakukan soal Megawati Hangestri. 

Giovanna Milana pernah mengungkapkan rasa syukurnya bisa satu tim dengan Megawati Hangestri Pertiwi saat mereka memperkuat Daejeon JungKwanJang Red Sparks di Liga Voli Korea. 

Dalam wawancara dengan The Spike yang tayang di YouTube pada Sabtu (9/3/2024), pevoli asal Amerika Serikat itu mengaku lega karena tak perlu menjadi lawan dari pemain berjuluk Megatron tersebut. 

Kini, seiring dengan berakhirnya kontrak Megawati pada akhir musim 2024–2025, pernyataan Milana terasa semakin bermakna menjadi pengingat tentang dampak besar yang ditinggalkan Megawati selama dua musim di Korea.

“Saya senang bisa bergabung dengan tim ini. Awalnya saat try-out saya tidak terlalu yakin bisa lolos,” ujar Milana. 

“Tapi saya sangat bahagia bisa berada di tim KGC (nama lama Red Sparks), karena punya banyak pemain hebat, dan mereka semua menerima saya dengan sangat baik,” lanjutnya.

Salah satu sosok yang paling dekat dengannya di tim adalah Megawati. Milana menyebut Megawati sebagai “saudari” sekaligus partner yang membuat permainan tim jadi lebih mudah. 

Tak hanya di lapangan, kedekatan mereka juga terjalin erat di luar arena. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Megawati, dia saudariku di sini. 

Berkat dia semuanya menjadi mudah dalam permainan tim. Di luar lapangan, kami juga berteman baik,” katanya penuh haru.

Milana juga memuji kualitas teknis Megawati yang disebutnya berada “di luar dugaan”. 

Ia bahkan mengaku enggan menjadi lawan dari Megatron karena spike Megawati yang luar biasa keras dan mematikan. 

“Dia benar-benar bagus dalam memukul bola, sangat keras. Jika harus menjadi lawan, dia (Megawati) jadi lawan terberatku di Korea,” tuturnya.

Ucapan Milana bukan tanpa dasar. Selama dua musim membela Red Sparks, Megawati tampil konsisten dan menjadi andalan tim. 

Pada musim debutnya (2023–2024), Megawati mencetak total 867 poin dan membantu Red Sparks lolos ke babak play-off untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. 

Bersama Milana, duet mereka menciptakan 1.409 poin hanya dari 34 laga. Kolaborasi tersebut jadi salah satu faktor penting keberhasilan Red Sparks kembali diperhitungkan di papan atas.

Di musim kedua (2024–2025), Megawati tak kehilangan tajinya. Ia mencetak lebih dari 760 poin dan mengantarkan Red Sparks hingga partai final. 

Meski akhirnya kalah dari tim kuat Pink Spiders, Red Sparks berhasil finis sebagai runner-up Liga Voli Korea—prestasi terbaik klub dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, musim 2024–2025 juga menandai akhir perjalanan Megawati bersama Red Sparks. Kontraknya yang habis pada April 2025 tak diperpanjang, dan ia resmi kembali ke Indonesia. 

Kepergian Megatron tentu menyisakan ruang besar di hati para penggemar, tim, dan tentu saja sahabatnya, Giovanna Milana.

Pernyataan Milana tentang betapa berartinya kehadiran Megawati, kini menjadi catatan berharga dalam perjalanan karier internasional sang bintang voli asal Indonesia. (udn)