news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ekspresi ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu usai memenangi pertandingan perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (29/7/2021)..
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Mengenal Lebih Dekat Greysia/Apriyani

Langkah pasangan Greysia/Apriyani ke final merupakan sejarah bagi sektor ganda putri Indonesia karena selama ini sering terganjal. Jadi apapun hasilnya, pantas mendapatkan apresiasi yang tinggi.
Senin, 2 Agustus 2021 - 09:09 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta - Pebulutangkis ganda putri, Greysia Polii-Apriyani Rahayu, akan menghadapi wakil China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam pertandingan memperebutkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Pertandingan sendiri bakal berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Senin (2/8/2021), pukul 11.50 WIB.

Langkah pasangan Greysia/Apriyani ke final merupakan sejarah bagi sektor ganda putri Indonesia karena selama ini sering terganjal. Jadi apapun hasilnya, ganda putri terbaik Tanah Air ini pantas mendapatkan apresiasi yang tinggi.

Seperti apa kiprah kiprah Greysia Polii-Apriyani Rahayu dalam dunia bulu tangkis?

Kiprah Greysia Polii

Greysia Polii, lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987, atau berumur 33 tahun. Ia sering dipanggil dengan nama Greys. Putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi ini biasa berpasangan dengan Jo Novita di berbagai ajang. Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.

Pada pertengahan tahun 2008, ia mulai berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari karena usia Jo Novita yang tidak lagi muda.

Di awal tahun 2009, prestasi Greysia Polii dengan Nitya belum menunjukkan prestasi, apalagi dengan hengkangnya Vita Marissa dari pelatnas, maka pelatnas membutuhkan kekuatan di sektor ganda putri. Salah satu faktor yang mendorong pencarian kekuatan di sektor ganda putri karena pada tahun itu, akan diselenggarakan Sudirman Cup di Guangzhou, Cina.

Pada saat mengikuti turnamen Singapura Terbuka, Greys menunjukkan banyak peningkatan, yang tak diduga sebelumnya ia melaju sampai perempat final dan mengalahkan pemain No. 1 dunia pada saat itu, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui dari Malaysia. 

Ia pun lolos ke final setelah mengalahkan ganda putri No. 9 dunia Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark, tetapi kejutan itu tidak berlanjut di Final karena kalah dari pemain Tiongkok yang sebelumnya pernah mengalahkan Greysia/Nitya di All England, yaitu Zhang Yawen/Zhao Tingting. 

Indonesia akhirnya bisa memiliki ganda putri kelas dunia setelah berakhirnya ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir, mendampingi Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari. Greysia/Meiliana kala itu masuk dalam pemain 10 besar dunia.

Berita Terkait

1
2 3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral