Relawan relawan SEA Games di Kamboja berjuang agar gelaran olahraga ini berjalan sukses.
Sumber :
  • Sumber: Antara

Pertama Kali Jadi Tuan Rumah, Ini yang Dilakukan Relawan-Relawan di Kamboja Agar SEA Games Berjalan Sukses

Rabu, 10 Mei 2023 - 09:34 WIB

Phnom Penh, tvOnenews.com-Chea, pemuda berusia 21 tahun, relawan SEA Games di Phnom Penh, Kamboja ini  tak kuasa menyembunyikan lengkungan garis matanya di balik masker yang ia kenakan. Udara panas, matahari sangat terik. Namun, gemuruh yang menyelimuti stadion indoor tempat dimana timnas voli putra antarnegara ASEAN bertanding adalah penyemangatnya.

"Saya menyukai bola voli sejak kecil. Ini pertama kalinya saya mengalami langsung pertandingan voli, melihat atlet-atlet favorit saya dari berbagai negara," kata Chea.

Bagi Chea, SEA Games menjadi penyemangatnya untuk bertemu dengan banyak orang, memperluas kemampuan sosialnya agar bisa berlari lebih jauh lagi.

"Saya suka punya banyak teman. Ini adalah tempat yang sempurna buat saya untuk memulai dan melihat dunia melalui cerita teman-teman dari negara lain yang datang ke sini," kata Chea dengan senyuman yang seakan tidak bisa lepas dari wajahnya.

Lain Chea, lain pula Noy. Gadis bertubuh kecil berusia 23 tahun terus bersemangat menjadi volunteer di Chroy Changvar Convention Center. Noy, terlihat kontras dengan teman-temannya yang memadati venue vovinam karena wajahnya yang kecil dihiasi dengan bingkai kacamata bulat dan besar.

Ia adalah pemudi yang kini tinggal di Phnom Penh selama beberapa tahun untuk melanjutkan studinya di jurusan hubungan internasional. Sembari kuliah, Noy juga berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya serta keluarganya yang tinggal jauh di provinsi Siem Reap.

Olahraga sendiri bukanlah hal yang asing bagi Noy. Saat ia mengenyam pendidikan di bangku sekolah dasar dan menengah pertama, Noy sempat menekuni olahraga sepak bola.

Menjadi seorang pemain sepak bola pun sempat terbesit di kepalanya waktu itu, karena sepanjang hari ia hanya memikirkan tentang olahraga tersebut dan bermain bersama teman-temannya.

Namun, seiring bertambahnya usia, Noy memutuskan untuk berhenti agar bisa fokus di sisi akademis. Tepat sebelum ia berusia 20 tahun, anak bungsu dari lima bersaudara itu merantau ke ibukota demi belajar di universitas sekaligus bekerja untuk ikut membantu perekonomian keluarganya.

"Saya pernah belajar main sepak bola saat SD hingga SMP, tapi saya memilih untuk berhenti agar bisa belajar lebih baik lagi di sekolah, karena saya ingin kuliah. Saya juga harus bekerja demi keluarga saya yang tinggal jauh," cerita Noy, dengan kacamatanya yang tiba-tiba berembun -- entah karena angin dingin yang keluar dari AC, atau karena butiran air yang tiba-tiba menghiasi pinggiran matanya.

Karena letak Siem Reap -- provinsi tempat dimana Angkor Wat dengan gagah berdiri itu cukup jauh, maka Noy hanya bisa pulang ke kampung halamannya sekali atau dua kali dalam setahun -- yakni saat perayaan tahun baru dan libur nasional.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah Kamboja untuk meliburkan semua institusi pendidikan demi mensukseskan SEA Games 2023, yang sudah dinantikan negara tersebut selama setidaknya lebih dari enam dekade, membuat Noy dan ribuan teman-teman lainnya berminat untuk menjadi volunteer.

Chea dan Noy adalah dua dari ribuan jiwa muda yang turut serta pada SEA Games perdana Kamboja tahun ini. Di balik keceriaannya, hiduplah semangat dan impian-impian yang ingin mereka gapai dari keikutsertaan mereka di ajang tersebut.

Mimpi-mimpi ketika mereka kecil -- entah itu menjadi pemain sepak bola, atau menonton pertandingan secara langsung saat timnas tampil gagah membela negara -- ada yang belum dan sudah tercapai bagi dua insan itu.(ant/bwo)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:23
04:46
05:39
03:03
03:29
02:11
Viral