- pexels
Salat Dhuha, Ibadah Sunnah yang jadi Salah Satu Wasiat Rasulullah
tvOnenews.com - Salat dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dan dilaksanakan setelah waktu subuh dan sebelum waktu dzuhur.
Namun bila dhuha dirangkai dengan kata salat sehingga menjadi "salat dhuha" maka berarti salat yang dilaksanakan pada waktu matahari naik meninggi, dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam bagi Masyarakat Awam, Imam Durori.
Pemaknaan seperti ini sesuai dengan konteks sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam sebagai berikut:
"Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa Allah 'Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak Adam, jangan engkau tinggalkan empat raka'at di awal siang, karena akan Aku cukupi engkau hingga akhir hari", (HR at-Tirmidzi).
Sementara dalam hadits Jami' at-Tirmidzi No. 438, Kitab Shalat, dijelaskan bahwa barang siapa maka dosanya akan diampuni. Berikut hadits Tirmidzi yang telah dikutip dari hadits.id.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ نَهَّاسِ بْنِ قَهْمٍ عَنْ شَدَّادٍ أَبِي عَمَّارٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةِ الضُّحَى غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدْ رَوَى وَكِيعٌ وَالنَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ الْأَئِمَّةِ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ نَهَّاسِ بْنِ قَهْمٍ وَلَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdil A'la Al Bashri telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Nahas bin Qahm dari Syaddad Abu 'Ammar dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang selalu menjaga raka'at dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni walaupun seperti buih di lautan." Abu Isa berkata, hadits ini juga telah diriwayatkan Waki' dan Nadlr bin Syumail serta tidak cuma satu orang dari para ulama hadits dari Nahs bin Qahm, kami tidak mengetahui (hadits yang lain) kecuali dari haditsnya, (HR at- Tirmidzi).
(pexels)
Salat Dhuha Salah Satu dari Tiga Wasiat Rasul
Imam Durori dalam bukunya juga menjelaskan bahwa sahabat Abu Hurairah rodhiyallahu 'anhu diwasiati oleh Rosulullah shollallahu 'alaihi wasallam untuk selalu mengerjakan tiga hal, yang salah satunya adalah untuk mengerjakan salat dhuha.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : «أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث : ميام ثلاثة أيام من كل شهر، ركعتين الصحي، و أن أوتر قبل أن أزقد» [رواه البخاري
ومسلم)
Baca: 'An Abii Huroerota rodhiyallahu 'anhu qoola: Aoshoonli kholili sholIAllahu 'alaihi wasallam bi tlalaatsin: Shiyaamu tsalaatsati ayyaamin ming kull syahrin, rok'ataenidhdhuhaa, wa an aotiro qobla an arquda. (Rowaahul Bukhooriy wa Muslim).
Artinya:
"Dari Abu Huroerota radhiyallahu 'anhu la berkata: Aku diwasiati oleh kekasihku shollallahu 'alaihi wasallam untuk mengerjakan tiga hal, yaitu: puasa tiga hari setiap bulannya, shalat dhuha dua raka'at, dan shalat witir sebelum tidur" (HR. al-Bukhari dan Muslim).
(envato element)
Jumlah Rakaat Salat Dhuha
Salat dhuha dikerjakan seperti shalat-shalat sunnah lainnya, yakni dua rakaat kemudian salam. Dari beberapa hadits yang populer dalam kaitan jumlah rakaat dari shalat dhuha ditulis bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW terkadang shalat dhuha sebanyak 4 rakaat, dan terkadang 8 rakaat.
Hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan salat dhuha 4 rakaat, adalah HR Muslim, sebagaimana penuturan Sayyidatuna 'Aisyah rodhiyallahu 'anha sebagai berikut :
«كان النبي صلى الله عليه وسلم يصلي الضحى أربعا، ويزيد ما شاء الله» [رواه مسلم]
Baca: Kaanannabiyyu shollalloohu 'alaihi wasallam yusholliyadhdhuhaa arba'an, wa yaziidu maa syaa Allah, (Rowaahu Muslim).
Artinya: "Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dhuha empat rakaat dan terkadang beliau menambah sesuai yang dikehendaki oleh Allah". (HR. Muslim).
Sementara hadits yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW salat dhuha 8 rakaat adalah hadits Bukhari. Adapun isinya sebagai berikut:
عن أم هاني رضي الله عنها قالت : «إن النبي صلى الله عليه وسلم دخل بيتها يـوم
فتح مكة فاغتسل وصلى ثاني ركعات فلم أر صلاة قط أخف منهاغير أنه يتم الركوع
والسجود» [رواه البخاري] ..
Baca: 'An Ummi Haanii rodhiyalloohu 'anhaa qoolat: Innannabiyya shollalloohu 'alaihi wasallam dakhola baetahaa yaoma fatkhi makkata faghtasala wa shollaa tsamaniya roka'aatin, falam aro sholaatan qoththu akhoffa minha ghoero annahu yutimmurrukuu'a wassujuuda. (Rowaahu al-Bukhari)
Artinya:
"Diceritakan oleh Ummu Haanli rodhiyallahu 'anhaa bahwasanya Nabi shollallahu 'alaihi wasallam memasuki rumahnya pada waktu penaklukan kota Mekah, maka Nabi mandi, kemudian shalat 8 rakaat. la menjelaskan bahwa ia belum pernah melihat Nabi shalat yang lebih ringan daripada saat itu, namun beliau menyempurnakan rukuk dan sujudnya". (HR. al-Bukhari).
Sementara itu, Imam Abu Dawud rodhiyallahu 'anhu meriwayatkannya sebagai berikut:
عن أن هاني رضي الله عنها : «أنها رأت النبي صلى الله عليه وسلم يوم الفتح صل
شبحة الصحى ثماني ركعات يسلم من كل ركعتين» [رواه أبو داود] .
Baca: 'An Ummi Haanii rodhiyalloohu 'anhaa: annahaa roatunnabiyya shollal loohu 'alaihi wasallam yaomal fatkhi shollaa subkhatadhdhuhaa tsamaaniya roka'aatin yusallimu min kulli rok'ataeni, (Rowaahu Abuu Daawud).
Artinya: "Diriwayatkan dari Ummu Haanil rodhiyallahu 'anhaa bahwasanya la melihat Nabi shollallahu 'alaihi wasallam pada waktu penaklukan, Nabi melaksanakan salat subkhah dhuha delapan rakaat, bersalam pada setiap dua rakaat" (HR. Abu Daawud).
Di sisi lain, ada juga hadits yang menerangkan tentang salat dhuha 12 roka'at, hadits yang bersumber dari Shohabat Abu Dzar, yang diriwayatkan oleh Imam al-Baehaqi, namun Imam al-Baehaqi sendiri selaku perowi hadits, menyatakan bahwa hadits ini dho'if. Hadits tersebut berbunyi sebagai berikut:
عن أبي ذر رضي الله تعالى عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «إن صليت الصحى ركعتين لم يكتب من الغافلين ، و إن صليتها أربعا كنت من المحسنين ، و إن
صليتها سنا كتبت من القانطين ، و إن صليتها ثانيا كتبت من الفائزين ، و إن صليتها عشرا لم يكتب عليك ذلك اليوم ذنب ، و إن صليتها إثنتي عشرة ركعة بنى الله لك
بيتا في الجنة» (رواه البيهقي
Baca: 'An Abil Dzarrin rodhiyalloohu ta'aalaa 'anhu qoola: Qoola Rosuulullooh shollalloohu 'alaihi wa sallam: In shollaetadhdhuhaa rok'ataeni lam tuktab minal ghoofiliin, wa in shollaetahaa arba'an kutibta minal muhsinin, wa in shollaetahaa sittan kutibta minal qoonithiin, wa in shollaetahaa tsamaaniyan kutibta minal faaiziin, wa in shollaetahaa 'asyron lam tuktab 'alaeka dzaalikal yaomu dzanbun, wa in shollaetahaa itsnataa 'asyrota rok'atan banalloohu laka baetan fil jannah, (Rowaahul Baehaqiyyu).
Artinya: "Dari Abu Dzar rodhiyallahu ta'ala 'anhu ia berkata: Rosuulullooh shollalloohu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika kau shalat dhuha 2 raka'at maka tak akan ditulis sebagai orang yang lalai, jika kau salat dhuha 4 rakaat maka akan ditulis sebagai orang yang muhsin, jika kau salat dhuha 6 rakaat maka akan ditulis sebagai orang yang sering mendirikan salat, jika kau salat dhuha 8 rakaat maka akan ditulis sebagai orang yang beruntung, jika kau shalat dhuha 10 rokaaat maka dosamu tak akan ditulis pada hari itu, jika kau salat dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan rumah untukmu di Surga, (HR. al Baehaqi).
Wallahualam
(put)