- pexels
Keistimewaan Jumat, Hari yang Istimewa dalam Islam
tvOnenews - Jumat bukan hanya istimewa, namun juga merupakan hari besar. Apa yang sebenarnya membuat hari Jumat adalah hari yang istimewa?
Keistimewaan dari hari jumat terangkum dalam sebuah hadits dari Sa’ad bin ‘Ubadah yang diriwayatkan oleh Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad.
Dalam hadits tersebut dijelaskan lima dari keistimewaan hari jumat.
“Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat,”, seperti yang dikutip dari NU (21/10/2022).
Di sisi lain, ada sebuah ibadah yang dikhususkan untuk dilaksanakan setiap hari Jumat, yaitu Shalat Jumat. Ibadah ini dikerjakan setiap waktu dzuhur, dan yang wajib melakukannya adalah laki-laki. Berbeda dengan Shalat Dzuhur, Shalat Jumat dikerjakan 2 rakaat dan yang diawali dengan khutbah.
Penegasan terkait dengan Shalat Jumat dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Jumuah.
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah sebaik-baik pemberi rezki. (Qs. al-Jumu’ah, 62: 9-11),” seperti yang dilansir dari muhammadiyah.or.id.