- Istimewa/Tangkapan Layar dari Kanal YouTube VF_M official
Berbuat Dosa Sebelum Beragama Islam, Apakah Dihapuskan Ketika Menjadi Mualaf? Ini Penjelasan Ustaz Syafiq Riza
Jakarta - Mualaf dalam ensiklopedia hukum Islam adalah orang yang hatinya dibujuk dan dijinakkan. Di mana artinya yang lebih luas adalah orang yang dijinakkan atau dicondongkan hatinya dengan perbuatan baik dan kecintaan kepada Islam, yang ditujukkan melalui ucapan dua kalimat syhahadat.
Namun dalam hal ini, banyak pertanyaan orang-orang yang memepertanyakan tentang bila ada orang yang belum beragama Islam, tetapi berbuat dosa dan menjadi mualaf, apakah dosanya dihapus?
Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan dalam dakwahnya, bahwa seorang yang dahulunya belum memeluk agama Islam dan dahulunya kehidupan orang itu membuat dosa. Namun, ketika masuk agama Islam, apakah orang itu tetap dihukum dari dosa-dosanya yang lalu?
"Amar bin Ash, ketika dia ingin masuk Islam dan dia ingin masuk Islam tetapi dengan syarat. Amar bin Ash mengatakan, Rasulullah aku mau masuk Islam, tetapi aku ada syaratnya. Lalu kata nabi saw, apa syaratnya? kata Amar bin Ash, Allah menghapuskan dosa-dosaku yang lalu," jelas ustaz Syafiq Riza Basalamah seperti yang dikutip dari VF_M official, Sabtu (15/10/2022).
Sambungnya menjelaskan, karena Amar bin Ash mengetahui dosanya telah banyak, sebab Amar dahulunya pernah menindas umat Islam. Bahkan, Amar mengetahui betapa berdosanya perbuatannya ketika dirinya berangkat ke Abbasiyah.
"Kemudian, ketika dia di sana, dia mencoba untuk mengajak Raja abbasiyah mengusir umat Isalm. Jadi, di situ merasa ada peran-peran yang sangat berdosa sekali di dirinya. Makanya, Amar bin Ash membuat syarat, apabila dia masuk Islam dia meminta Allah menghapus dosa-dosanya, sebab kalau dosanya tidak diampuni maka dia mengetahui dirinya diazab," ujar ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Maka nabi saw, ia katakan, pada saat itu berkata kepada Amar bin Ash, bahwa taubat itu adalah untuk menghapuskan dosa yang lalu dan masuk agama Islam itu, menghapuskan dosa yang dahulu-dahulu.
"Maka buat seorang mualaf yang dia benar Islamnya, dia bertaubat kepada Allah, maka semua dosanya akan dihapuskan," katanya.
Seperti yang dilihat para sahabat nabi saw, ia katakan, bahwa kebanyakan dahulunya adalah orang-orang yang belum memeluk agama Islam atau kafir.
"Bagaimana Abu Bakar Sidiq, bagaimana Umar bin Khatab, bagaimana Usma bin Afan, bagaimana Ali bin Abi Thalib, itu semua orang dijamin masuk surga dan mereka itu sebelumnya non muslim. Dan boleh jadi seorang mualaf itu, dapat lebih baik daripada yang lahir dari Islam. Berapa banyak sahabat yang lahir dari Islam, tetapi tidak bisa menandingi Abu bakar. Karena apa? karena perjuangan," jelas ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Makanya, ustaz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan bagi kaum non muslim yang mengaku telat masuk Islam, ia ingatkan, jangan khawatir.
"Maka kalau engkau sudah tau telat dan baru berusia 30 masuk Islam. Jangan pernah berputus asah, karena Allah itu maha pengasi dan maha penyayang," tuturnya.
Di samping itu, untuk diketahui soal mualaf, yakni bahwa muallaf merupakan mereka yang telah melafalkan kalimat syahadat dan termasuk golongan Muslim yang perlu diberikan bimbingan dan perhatian oleh golongan yang lebih memahami Islam.
Setelah mengucapkan kalimat syahadat, asumsi yang muncul adalah individu akan mulai mendalami Islam. Dalam proses mendalami tersebut, Tan&Shim (2009) menyatakan muallaf akan menemui beberapa tahap yang memerlukan ilmu, dorongan, kesabaran, sokongan, nasehat, dan motivasi berkelanjutan untuk menghadapi setiap tahapan, sehingga pada akhirnya mereka dapat mencapai tahap ketenangan dalammenjalani agama. (Aag)