- Istimewa/pixabay.com
Ternyata Begini Sejarah Awal Mulanya Perayaan Maulid Nabi, Khalid Basalama Sebut Muncul dari Kerajaan Dinasti Fatimiyah
Untuk diketahui, Khaizuran merupakan sosok berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah, yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas (suami), Khalifah al-Hadi dan Khalifah al-Rasyid (putra). Karena dia berpengaruh besar, Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat Muslim di Arab.
Hal ini dilakukannya agar teladan, ajaran, dan kepemimpinan mulia Nabi Muhammad bisa terus menginspirasi warga Arab dan umat Islam pada umumnya.
Namun, dikutip dari NU Online, pada masa Dinasti Abbasiyah, pembaruan pemikiran memang banyak terjadi di semua sektor kehidupan, dari perkembangan ilmu-ilmu umum, arsitektur, hingga situs-situs sejarah. Khaizuran merupakan salah satu sosok yang mempunyai perhatian besar terhadap Nabi Muhammad beserta situs-situs sejarah peninggalan Nabi. Termasuk memprakarsai penghormatan terhadap kelahiran Rasulullah SAW.
Dilansir kembali dari NU Online, Maulid Nabi Muhammad saw diperingati dengan berbagai macam mitifnya. Karena, ada sebagian orang merayakan Maulid Nabi Muhammad saw sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah saw. Namun ada juga yang memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw sebagai bentuk syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad saw.
Memang, Maulid Nabi Muhammad saw layak diperingati oleh umat Islam baik sebagai bentuk cinta rasul atau sebagai rasa syukur kepada Allah. Dan, ada juga yang menyebutkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad saw sebaiknya diisi dengan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana isyarat Rasulullah saw terhadap sahabatnya perihal puasa hari Senin.
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Artinya: