news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Bulan Safar.
Sumber :
  • Canva @PutriRani

Mengenal Safar, Bulan Kedua dalam Kalender Hijriah yang Memiliki Mitos Pembawa Kemalangan dan Kesialan

Safar adalah bulan kedua dalam penanggalan Hijriyah. Penamaan bulan Safar tidak lepas dari keadaan orang Arab tempo dulu yang pada bulan ini kerap berperang.
Selasa, 23 Agustus 2022 - 15:35 WIB
Reporter:
Editor :

Selain menganggap safar sebagai bulan sial, sebagian orang Arab jaman dulu bahkan juga ada yang mengartikan Safar sebagai sejenis penyakit dalam perut, berbentuk ulat besar yang mematikan.

Mengenai kepercayaan safar akan mendatangkan kesialan, H. A Zahri dalam bukunya yang berjudul “Pokok-Pokok Akidah yang Benar” mengatakan bahwa kepercayaan Safar mendatangkan kesialan dapat disebut juga sebagai jenis khurafat atau mitos.

Dalam bahasa artinya cerita bohong dan secara istilah khurafat berarti cerita rekaan atau khayalan. 

Kepercayaan tersebut bahkan telah dibantah langsung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Bukhari Muslim:

لا عدوى ولا طيرة ولا هامَة ولا صَفَر

Artinya:

“Tidak ada kesialan karena ‘adwa (keyakinan adanya penularan penyakit), tidak ada thiyarah (menganggap sial sesuatu hingga tidak jadi beramal), tidak ada hammah (keyakinan jahiliyah tentang rengkarnasi) dan tidak pula Safar (menganggap bulan Safar sebagai bulan haram atau keramat),” (HR Bukhari).

Sedangkan Muhammad Khoirul Huda dalam bukunya yang berjudul Ilmu Matan Hadis, menyitir Abu ‘Ubaid bahwa melalui hadits di atas, Rasulullah SAW sedang berupaya mengkritik keyakinan khurafat kaum jahiliyyah.

Menurutnya, keyakinan akan kesialan, keburukan nasib, dan mara bahaya yang disebabkan sesuatu di luar takdir Allah seperti karena pengaruh hama/wabah (‘adwa), maupun musim atau waktu tertentu seperti Safar bukanlah bagian dari ciri orang beriman.

Hal ini dikarenakan orang beriman akan memahami bahwa segala rahasia dari peristiwa-peristiwa yang terjadi adalah kehendak Allah SWT.

Sementara dalam hadist Bukhari dan Muslim ditegaskan bahwa penularan penyakit tidak pernah ada yang terjadi tanpa izin Allah SWT.

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ وَفِرَّ مِنْ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنْ الْأَسَدِ   

"Tidak ada 'adwa, thiyarah, hamah, shafar, dan menjauhlah dari orang yang kena penyakit kusta (lepra) sebagaimana kamu menjauh dari singa." (HR Bukhari dan Muslim)  

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral