Tafsir Juz Amma: Surat Al-Insyirah, Penjelasan Ustadz Dr. Firanda Andirja

Nama Rasulullah Diangkat Derajatnya

Allah kemudian berfirman:

“Dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu.” (QS. Al-Insyirah: 4)

Keutamaan ini terlihat jelas hingga hari ini. Nama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam selalu disebut berdampingan dengan nama Allah dalam adzan, syahadat, shalawat, dan ibadah kaum muslimin di seluruh dunia. Ini merupakan kemuliaan yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumnya.

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Salah satu ayat paling menenangkan dalam Al-Qur’an terdapat dalam Surat Al-Insyirah:

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5–6)

Ayat ini diulang dua kali sebagai bentuk penegasan. Ustadz Firanda menjelaskan bahwa dalam bahasa Arab, satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan dua kemudahan.

Artinya, setiap ujian yang Allah berikan pasti disertai solusi dan jalan keluar, selama seorang hamba berhusnuzan dan bersabar.

Jangan Berhenti Beribadah

Allah kemudian memerintahkan:

“Maka apabila engkau telah selesai, tetaplah bekerja keras.” (QS. Al-Insyirah: 7)

Ayat ini mengajarkan agar seorang muslim tidak bermalas-malasan setelah menyelesaikan satu amal, melainkan segera melanjutkan amal berikutnya.

Jika telah selesai dari urusan dunia, maka beralihlah ke urusan akhirat. Jika selesai satu ibadah, lanjutkan dengan ibadah lainnya.

Hanya Kepada Allah Berharap

Surat ini ditutup dengan firman Allah:

“Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah: 8)

Penekanan ini mengajarkan tauhid yang murni. Seorang mukmin boleh berikhtiar dan berusaha melalui manusia, tetapi hatinya harus tetap bergantung penuh kepada Allah.

Menggantungkan harapan kepada selain Allah hanya akan berujung pada kekecewaan.

Surat Al-Insyirah menjadi pengingat bahwa di balik setiap kesulitan selalu ada kemudahan, selama seorang hamba menjaga iman, kesabaran, dan ketergantungan total kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wallahu a’lam bish-shawab.