- Galih Pradipta-Antara
Sambut Tahun Baru 2026, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan Cara Bersikap Sesuai Kebiasaan Rasulullah SAW
Koreksi diri juga menjadi bagian suri teladan Rasulullah SAW. Bahkan beliau selalu menekankan betapa pentingnya mengoreksi diri sendiri.
Kesadaran untuk mengoreksi diri akan menuntun seorang mukmin terus mempertebal amal kebaikan. Nantinya, bisa memberikan manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Hal ini mengingat seiring berjalannya waktu, setiap umur manusia akan selalu bertambah. Dari sinilah, cara menghadapi kematian dengan memberikan manfaat melalui amal kebaikan.
"Koreksi diri itu penting agar apa yang telah kita lakukan dan apa yang akan datang menjadi sesuatu yang bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat," jelasnya.
Ia menjelaskan tidak ada satu pun hamba-Nya mengetahui kapan ajal kematiannya. Dengan banyak modal amal kebaikan, mampu menjadi bekal penting di akhirat kelak.
Melalui beberapa cara tersebut sebagai tamparan keras agar tidak membuang waktu lewat kegiatan yang berakhir sia-sia. Ustaz Adi Hidayat merincikan kegiatan tak bermanfaat saat perayaan Tahun Baru Masehi, seperti pesta pora, tawuran, hingga pesta kebebasan seksual.
Ia menegaskan kegiatan semacam itu hanya mendorong pada perbuatan maksiat. Maka dari itu, introspeksi diri sangatlah penting untuk menjadi benteng agar tidak kecebur hal-hal mengandung kemaksiatan.
"Daripada lakukan hal-hal yang tidak berguna, pesta pora, apalagi yang mengarah pada kemaksiatan, alangkah baiknya jika tahun baru diisi dengan mengoreksi diri. Koreksi diri dari yang salah, tinggalkan segala yang Allah larang, dan kembali kepada jalan kebaikan yang ditunjukkan dalam Al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW," sarannya.
"Semoga Allah menerima apa yang kita kerjakan di masa lalu sampai detik ini, semoga membimbing apa yang akan kita kerjakan ke depannya," lanjutnya.
(hap)