- Freepik/pressfoto
Khutbah Jumat Singkat 26 Desember 2025: Sikap Bijak Orang Islam saat Umat Lain Peringati Hari Besar
tvOnenews.com - Umat Islam dianjurkan agar menjaga toleransi beragama. Terutama mengenai sikap bijak terhadap umat lain ketika merayakan hari besar mereka.
Saat ini umat Kristen tengah merayakan Natal 2025. Hari besar ini sebagai peringatan Hari Kelahiran Yesus Kristus. Umat Islam sebaiknya tetap menjaga ukhuwah insaniyah demi persaudaraan sebangsa dan Tanah Air.
Oleh karena itu, sikap bijak orang Islam menghormati hari besar umat lain menjadi tema teks khutbah Jumat singkat menarik untuk bahan ceramah dalam sesi shalat Jumat, 26 Desember 2025.
Teks Khutbah Jumat Singkat: Sikap Bijak Orang Islam saat Umat Lain Peringati Hari Besar
- iStockPhoto
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Kaum muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah 'Azza wa Jalla telah menciptakan manusia dengan beragam dalam agama, suku, dan budaya. Marilah kita sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, sosok memberikan teladan dan akhlak hingga kasih sayang untuk seluruh umat manusia.
Jemaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,
Pada kesempatan ceramah shalat Jumat hari ini, kita akan membahas mengenai sikap bijak umat Muslim, khususnya saat umat lain atau non-Muslim merayakan hari besar.
Contoh peringatan hari besar umat lain di Indonesia, misalnya Natal (Kristen), Nyepi (Hindu), Waisak (Buddha), dan Tahun Baru Imlek (Konghucu).
Toleransi beragama hingga menjaga kehormatan antarumat, serta akhlak mulia akan menjadi fokus tema utama pada khutbah Jumat hari ini.
Di Indonesia, kita hidup berada di tengah masyarakat yang plural dan majemuk. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengarahkan umat manusia memiliki perbedaan.
Melalui konteks pluralitas, kita akan melihat para saudara kita ketika mereka merayakan hingga pemperingatkan hari besar agamanya. Kita harus memahami konteks sosial agar tetap menjaga hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Mengenai akidah, agama Islam telah mengajarkan umat Muslim untuk selalu menjaganya dengan baik. Akan tetapi, umatnya harus tetap menghormati pemeluk agama lain.
Kita jangan sampai salah kaprah. Sikap toleran bukan berarti merawat keyakinan agama dari umat lain, namun lebih mengacu pada sikap adil hingga menghormati mereka. Sebab setiap umat memiliki haknya masing-masing seperti menjalankan ibadah dan berpegang teguh pada keyakinannya.
Jika mengacu pada sejarah agama Islam, sikap seperti ini telah menjadi sikap dari Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagai teladan untuk umat Muslim itu sendiri.
Dalam banyak peristiwa sejarah, Rasulullah SAW sering menjaga sikap teladan terhadap non-Muslim. Salah satu contohnya mengenai kisah utusan Najran saat datang ke Madinah sebagai tanda nyata adanya toleransi dari Nabi Muhammad SAW.
Apakah masih ada yang mengingat tentang Piagam Madinah? Nabi Muhammad SAW membuat dokumen konstitusi tertulis pertama di dunia. Hal itu terjadi setelah hijrah ke Madinah.
Tujuan adanya Piagama Madinah, Nabi Muhammad SAW ingin menyatukan berbagai suku dan agama. Nantinya mereka akan menjadi satu komunitas yang menjunjung prinsip keadilan, kesetaraan, kebebasan beragama, toleransi, dan lain-lain.
Khutbah Kedua
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Sikap bijak sebagai seorang Muslim misalnya mencakup memberikan ucapan selamat dengan tujuan kebaikan. Kemudian kita juga dapat menjaga lisan agar menghindari ujaran kebencian dan permusuhan.
Akhlak mulia harus tetap kokoh dalam diri kita. Ini bisa menjadi teladan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Contoh kecilnya mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, kerabat, hingga teman kerja.
Marilah kita tegas menjaga akidah sebagaimana ciri khas umat Rasulullah SAW. KIta tetap bijak saat menunjukkan akhlak kepada umat lain agar Islam sebagai rahmat untuk seluruh alam dan selalu menjunjung tinggi perdamaian. Aamiin.
(hap)