- iStockPhoto
Kapan Puasa Rajab 1447 Hijriah/2026 M? Ini Bacaan Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
tvOnenews.com - Bulan Rajab menjadi momentum terbaik memperbanyak amalan dan ibadah sunnah. Beberapa di antaranya yang menjadi amalan utama adalah puasa Rajab.
Puasa Rajab sebagai amalan terbaik mengingat bulan Rajab menjadi bagian dari bulan haram. Artinya, ada banyak keistimewaan terletak pada bulan ini.
Untuk itu, penting mengetahui kapan bulan Rajab 1447 Hijriah dimulai. Hal ini menjadi persiapan untuk mengisi puasa Rajab hingga amalan sunnah lainnya.
Bulan Rajab juga sebagai momentum meningkatkan kebutuhan spiritual dan mempertebal iman dalam menyambut bulan Ramadhan.
Kapan Bulan Rajab 1447 Hijriah?
Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia pada tahun 2026, bulan Rajab 1447 Hijriah terletak pada akhir 2025 dan awal 2026.
Adapun hasil dari rilisan Bimas Islam Kemenag RI, 1 Rajab 1447 Hijriah jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025, dimulai dari setelah Maghrib pada Sabtu, 20 Desember 2025 hingga 19 Januari 2026.
Sementara 1 Rajab 1447 Hijriah berdasarkan versi Muhammadiyah tidak jauh berbeda. Mengacu dari Kalender Hijriah Global Tunggal (KGHT), jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025.
Jadwal Puasa Rajab 1447 Hijriah/2026 M
- envato element
Dilansir dari kitab Ihya 'Ulumuddin, juz 3, hal 431-432, karya Imam Al-Ghazali, puasa Rajab hanya jatuh pada hari tertentu. Tidak ada pengkhususan mengenai puasa sunnah selama satu bulan penuh.
Merujuk dari NU Online, hadis riwayat shahih dari Imam Muslim mengenai anjuran puasa Rajab dicatat dalam karya Hengki Ferdiansyah, bertajuk "Pernahkah Rasulullah SAW Puasa Rajab?", begini bunyinya:
"Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh." (HR Muslim).
Melalui hadis ini, maka puasa Rajab hanya terletak di beberapa hari saja. Khawatirnya akan menjadi kewajiban layaknya bulan Ramadhan apabila dikerjakan secara penuh.
Secara umum, puasa sunnah yang menjadi utama terletak di pertengahan bulan Rajab. Artinya, amalan ini berada di hari Ayyamul Bidh.
Hari Ayyamul Bidh pada bulan Rajab jatuh pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 Hijriah. Jika dikonversi pada bulan Rajab 1447 Hijriah sebagai berikut:
- 13 Rajab 1447 H: Jumat, 2 Januari 2026
- 14 Rajab 1447 H: Sabtu, 3 Januari 2026
- 15 Rajab 1447 H: Minggu, 4 Januari 2026.
Selain Puasa Ayyamul Bidh, puasa sunnah lainnya di bulan Rajab juga terletak pada Puasa Senin Kamis. Berdasarkan hitungan dari kalender Hijriah Indonesia Tahun 2026 sebagai berikut:
- Senin, 22 Desember 2025
- Kamis, 25 Desember 2025
- Senin, 29 Desember 2025
- Kamis, 1 Januari 2026
- Senin, 5 Januari 2026
- Kamis, 8 Januari 2026
- Senin, 12 Januari 2026
- Kamis, 15 Januari 2026
- Senin, 19 Januari 2026.
Banyak ulama menekankan puasa sunnah di sejumlah awal tanggal bulan Rajab menunjukkan adanya kemuliaan di bulan haram ini.
Kemudian, ada juga hadis riwayat dari Ibnu Abbas dan hadis dikutip Imam Al-Ghazali terkait menganjurkan puasa sunnah di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di bulan haram akan mendapat pahala ibadah setara 700-900 tahun.
Bacaan Niat Puasa Rajab
Merujuk dari Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar karya Muhammad Syukron Maksum, ada beberapa bacaan niat puasa Rajab, mulai dari secara umum, Puasa Ayyamul Bidh, hingga Puasa Senin Kamis.
1. Niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ رَجَتْ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta'ala."
2. Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ البَيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma ayyaamil biidhi sunnatan lillaahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa di hari Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala."
3. Niat Puasa Senin Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Ta'ala."
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Rajab
Tata cara mengerjakan puasa Rajab tidak jauh berbeda dari puasa sunnah lainnya. Biasanya berawal dari niat, sahur, dan menahan rasa lapar, dahaga, hawa nafsu, dan hal membatalkan puasa sebelum masuknya waktu Maghrib.
Keutamaan Puasa Rajab
Mengacu dari NU Online Jombang, terdapat hadis riwayat mengenai anjuran mengerjakan puasa sunnah di bulan haram, begini bunyinya:
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!." (HR. Abu Dawud).
Dilansir dari kitab Ihya 'Ulumuddin, juz 3, hal. 431, karya Imam Al-Ghazali dan berbagai sumber lainnya, ada beberapa keutamaan mengenai puasa sunnah di bulan Rajab sebagai berikut:
- Satu hari berpuasa lebih utama ketimbang 30 hari di bulan biasa.
- Mendapat pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT.
- Terbukanya pintu surga.
- Pahala puasa sunnah di bulan Rajab setara puasa selama 60 bulan.
- Mendapat perlindungan dan terhindar dari siksa neraka.
- Mendapat minuman dari sungai di surga.
- Meningkatkan spiritual dan iman dalam menynambut Ramadhan.
(hap)