- Freepik
Teks Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Keistimewaan Puasa Rajab, Latihan Iman Menuju Bulan Ramadhan
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah, 9:36).
Melalui tafsir ayat ini sebagai refleksi kita bersama. Bulan Rajab menjadi momentum agar kita semakin berhati-hati dari perbuatan maksiat dan terus mempertebal amal saleh.
Bagi orang mukmin melakukan satu kebaikan, pasti akan mendapatkan pahala dilipatgandakan oleh Allah SWT. Sementara bagi siapa yang melakukan perbuatan maksiat, maka satu perbuatan dosa ini juga akan dilipatgandakan dan hukumannya lebih berat.
Untuk itulah, bulan haram sebagai pengingat bagi orang mukmin agar menghidupkan berbagai amal saleh, khususnya di bulan Rajab untuk memperbanyak shalat sunnah, istighfar, sedekah, hingga puasa sunnah.
Hadirin jemaah shalat Jumat rahimakumullah,
Banyak amalan yang mengarahkan untuk melatih spiritual dan mempertebal pahala. Akan tetapi, salah satu amalan utama di bulan Rajab jatuh pada puasa sunnah Rajab.
Memang tidak ada hadis shahih yang mengkhususkan terkait keistimewaan dari puasa Rajab, tetapi definisi umum mengenai puasa sunnah mengarahkan agar umat mendapat kedudukan yang sangat mulia.
Dalam salah satu hadis riwayat mengenai keutamaan dari puasa sunnah, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa adalah perisai." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum muslimin rahimakumullah,
Puasa Rajab memiliki ketentuan. Jangan sampai salah kaprah mengartikan amalan sunnah ini. Dalam hadis riwayat, puasa Rajab hanya dilakukan hari-hari tertentu dan tidak dalam sebulan penuh.
Hadis riwayat dari Ibnu Abbas menjelaskan ketentuan hari dalam melaksanakan puasa sunnah di bulan Rajab, begini bunyinya:
"Nabi berpuasa (di bulan Rajab) sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau akan berpuasa (di bulan Rajab) seluruhnya. Lalu, beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, 'Tampaknya beliau tidak akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya."