- Shutterstock
Contoh Teks Khutbah Jumat Desember 2025: Hikmah Belajar Ilmu Agama Islam di Media Sosial di Tengah Era Digital
tvOnenews.com - Pengaruh media sosial kini semakin menggila di tengah masa era digital. Media sosial tidak sekadar untuk tempat interaksi sosial, tetapi saat ini bisa menjadi sarana belajar ilmu agama Islam.
Melalui teks khutbah Jumat, penting memahami keistimewaan belajar ilmu agama Islam di berbagai platform media sosial. Sebab ada hikmah yang akan didapatkan, selain memperluas ajaran agama, bisa menjadi tempat memperoleh ladang pahala.
Tim tvOnenews akan memberikan rekomendasi contoh tema teks khutbah Jumat untuk pelaksnaaan shalat Jumat selama periode Desember 2025, dengan tajuk hikmah belajar ilmu Agama Islam di media sosial.
Teks Khutbah Jumat: Hikmah Belajar Ilmu Agama Islam di Media Sosial di Tengah Era Digital
- iStockPhoto
Khutbah Pertama
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Kaum muslimin rahimahumullah,
Pertama-tama, marilah kita mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman dan Islam kepada kita semua hingga saat ini.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada idola kita semua, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jemaah shalat Jumat rahimakumullah,
Pada kesempatan khutbah Jumat hari ini, saya selaku khatib ingin mengajak kita semua untuk terus merenungi terkait peran dari media sosial dalam kehidupan, khususnya mengenai era digital sebagai sarana menuntut ilmu agama.
Seperti kita ketahui bertama, kita telah memasuki di zaman modern. Media sosial seolah sebagai bagian yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Bahkan umat Islam juga saat ini sering mengandalkan media sosial sebagai sarana menuntut ilmu agama. Contoh sederhananya, melalui aplikasi digital, kita dapat mengakses kajian, membaca hingga menelaah tafsir Al-Quran dan hadis riwayat Nabi, hingga mendengar nasihat ulama dari seluruh penjuru dunia.
Jika berbicara pada hakikatnya, media sosial yang digunakan secara benar, maka bisa menjadi sarana memperoleh dan menyampaikan dakwah secara luas. Era digital juga sebagai ladang mendapatkan pahala secara bertubi-tubi.
Penggunaan media sosial yang benar inilah menjadi peluang besar untuk umat Islam bagaimana terus berupaya untuk belajar dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Saudaraku sekalian yang berbahagia,
Melalui dalil Al-Quran dari Surat At-Taubah Ayat 122 menjelaskan, anjuran menuntut memperdalam ilmu agama Islam, Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ
Artinya: "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?." (QS. At-Taubah, 9:122).
Agama Islam akan memuliakan umat Muslim yang senantiasa menuntut ilmu. Dalam hadis riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ.
Artinya: "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Abu Dawud & Muslim).
Melalui tafsir hadis riwayat ini, istilahnya media sosial hanya berupa wasilah. Maka dari itu, media sosial yang digunakan untuk berbuat kebaikan, maka bisa mengandung nilai ibadah dan mendatangkan pahala besar secara bertubi-tubi dari Allah SWT.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Khatib mengingatkan agar upaya memperdalam ilmu agama tidak sia-sia. Kita harus menyertakan adab saat menuntut ilmu di media. Kita harus meluruskan niat secara betul hanya semata-mata karena Allah SWT.
Kita mengetahui banyak sumber ilmu yang tersebar di media sosial. Kita wajib bijak dalam memilih sumber terpercaya dan jangan mempercayai konten agama yang hoaks.
Pemilihan tepat saat menuntut ilmu, maka kita bisa mengamalkannya, tidak sekadar menonton dan membagikan kepada rekan-rekan hanya demi menyandang popularitas belaka.
Khutbah Kedua
Demikianlah khatib menyampaikan sesi khutbah pertama pada kesempatan hari ini. Media sosial potensi sebagai ladang pahala hingga amal jariyah apabila dipakai dengan menyebarkan dan memperdalam ilmu dan kebaikan.
Selain sebagai sumber pahala, media sosial juga potensi menjadi sumber dosa jika hanya memiliki tujuan sebagai tempat maksiat dan fitnah. Ingatlah, setiap kebaikan dan keburukan dalam berbuat sesuatu meski hanya kecil, pasti akan mendapat balasan dari Allah SWT.
Marilah kita bijak untuk menjadikan media sosial sebagai tempat menuntut ilmu dan menyampaikan dakwah kepada khalayak, bukan untuk menyebarkan jalan kemaksiatan. Semoga Allah SWT memberikan anugerah ilmu yang bermanfaat dan amal yang baik untuk kita semua.
Amiin ya Rabbal Alamiin.
لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)
Sumber Referensi: Quran Kemenag RI, NU Online, Muhammadiyah, MUI, Hadits.id.