news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi haid atau menstruasi.
Sumber :
  • iStockPhoto/FotoDuets

Cara Menghitung Masa Suci saat Wanita Mengalami Haid Tidak Lancar, Begini Menurut Ustaz

Beberapa ustaz membagikan pendapat untuk seorang wanita diterpa haid tersendat-sendat atau tidak lancar, khususnya terkait cara menghitung masa suci dirinya.
Selasa, 25 November 2025 - 20:48 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Haid memiliki definisi dalam agama Islam. Haid adalah darah yang bersifat alami keluar dari rahim. Hal ini terjadi apabila seorang wanita telah dewasa.

Sayangnya ketika mengalami haid, sebagian wanita merasa kebingungan cara menghitung masa suci. Khususnya bagi haid mereka yang selalu tidak stabil dalam sebulan.

Mereka bingung karena darah alami saat proses haid terus keluar dengan jangka waktu tidak menentu. Merujuk dari Alodokter, penyebab haid tidak lancar karena ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi yang salah dan berlebihan, stres atau banyak pikiran hingga mengalami masalah kesehatan lain juga bisa memantik haid tidak stabil.

Jika tidak bisa menghitung masa suci, maka haid atau menstruasi bisa berdampak fatal. Wanita Muslim sulit menjalani ibadah harian seperti shalat, puasa hingga hubungan suami-istri.

Lantas, bagaimana cara mengetahui masa suci yang benar ketika haid tidak teratur? Sejumlah ustaz hingga ulama memberikan pendapatnya masing-masing. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya
Sumber :
  • YouTube Al Bahjah TV

 

Buya Yahya memahami kondisi wanita berbeda-beda saat haid. Ada yang sudah suci kembali meneteskan darah, ada juga terus mengeluarkan darah dengan waktu lama.

"Jika ada seorang wanita dan darahnya berhenti, apa yang dilakukan? Jika darahnya berhenti di hari kebiasaannya, misalnya bersih empat hari, (apabila keluar lagi) maka karena itu hari kebiasaannya, dia harus langsung mandi," ujar Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (25/11/2025).

Ia mengatakan setelah mandi junub, maka seorang wanita bisa melaksanakan shalat. Sebab mandi wajib merupakan salah satu syarat mengembalikan kesucian untuk menjalankan ibadah.

Buya Yahya menjelaskan, jika darah haid tersebut kembali keluar, baik di hari yang sama atau keesokan harinya, maka ibadah shalat sebelumnya tidak sah dalam hukum agama Islam.

"Karena ada dasarnya. Dasarnya apa? Dia menduga suci. Kalau hubungan suami-istri sedang suci, maka menduganya kegiatan itu suci," jelasnya.

Menurut Buya Yahya, perhitungan masa suci berlangsung selama 15 hari. Apabila darah keluar sebelum tempo waktu tersebut, maka masih masuk kategori haid.

"Kemarin dia shalat dalam keadaan haid. Itu menurut yang dikokohkan Imam Syafi'i tadi," terangnya.

Lantas, apakah berdosa menjalankan shalat hingga hubungan suami istri dalam masa haid? Ia mengatakan seorang wanita tidak dosa lantaran menganggap pelaksanaan ibadahnya di kondisi suci.

Pengasuh LPD Al-Bahjah, Cirebon ini mengingatkan kegiatan mandi junub sebelumnya juga tidak sah. Ia menyarankan seorang wanita mandi wajib setelah darahnya berhenti pasca hari kebiasaannya.

"Karena barangkali itu bersih sesungguhnya setelah mandi keluar darah haid lagi, ya berarti sama kasusnya. Tapi kasusnya bisa hubungan suami-istri tidak dosa, karena apa? Dia mandi atas dasar dia sudah bersih," bebernya.

Ia mengambil kasus jika ada masa waktu haid wanita hanya bertahan lima hari tetapi belum melewati hari kebiasaannya. Ia condong mengarah pada pendapat para ulama bahwa, hal itu dibolehkan mandi.

"Ada seorang wanita darahnya kok bersih sebelum hari kebiasaannya. Maka dia boleh memilih, boleh mandi juga saat itu karena sudah terlihat bersih," paparnya.

Buya Yahya mengatakan bahwa, jika seorang wanita baru mandi junub selesai periode hari kebiasaan haidnya, maka tetap diwajibkan mandi junub.

2. Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah

Potret Ustaz Syafiq Riza Basalamah
Sumber :
  • Tangkapan Layar YouTube Syafiq Riza Basalamah Official

 

Terkait masa suci dari haid, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan dari dua perspektif pandangan para ulama. Ia menyampaikan hal ini berlaku untuk masa haid yang tidak stabil.

"Tentang orang satu bulan alami haid dua kali. Ada yang berpendapat masa suci itu nggak boleh lebih banyak daripada datang bulannya," ucap Ustaz Syafiq Riza Basalamah dikutip dari kanal YouTube Tanaashuh, Selasa.

Ia membagikan versi cara menghitung masa suci darinya. Khususnya bagi mereka yang baru satu pekan haid, satu pekan suci dan kembali mengeluarkan darah kotor.

"Apakah masa sucinya itu terhitung datang bulan sebenarnya yang bersambung? Sebagian mengatakan itu datang bulan semuanya cuma belum selesai. Tapi, kalau pendapat yang benar ketika suci, ya dia suci sebenarnya," imbuhnya.

Jika telah melebihi dari hari kebiasaannya, misalnya 14 hari, Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan para wanita. Setidaknya harus memastikan apakah darah tersebut adalah dari proses haid.

Menurut Ustaz Syafiq, darah keluar melebihi tenggat waktunya, maka bisa saja berbentuk darah istihadhah. Jenis darah ini bisa muncul karena mengalami beberapa faktor, seperti penyakit hingga kelainan.

"Ada orang yang datang bulan sebulan penuh. Disuruh mengetahui kapan masa haidnya, di situlah yang kau meninggalkan shalat. Tapi, setelah itu dihitung suci walaupun darahnya keluar," pungkasnya.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral