- Tangkapan layar - Freepik
Jika Benar Jodoh sudah Ditetapkan di Lauhul Mahfuz, Kenapa Ada yang Nggak Nikah-nikah sampai Meninggal?
Jakarta, tvOnenews.com – Pertanyaan mengenai jodoh yang tak kunjung datang masih menjadi topik yang sering diperbincangkan, terutama di kalangan anak muda yang merasa tertekan oleh ekspektasi sosial maupun keluarga.
Situasi tersebut juga dialami oleh seorang jamaah yang bertanya langsung kepada Ustaz Hanan Attaki dalam sebuah kajian.
Ia mengungkapkan keresahannya soal takdir jodoh yang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuz, namun ada orang yang tetap hidup melajang hingga akhir hayatnya.
- Tangkapan layar Instagram @hanan_attaki
Selain itu, ia juga meminta pandangan terkait restu orang tua dalam urusan pekerjaan dan kemandirian.
“Di lauhul mahfuz itu jodoh, maut, rezeki sudah ditentukan. (...) Beberapa itu kan banyak yang di lingkungan juga kan yang mohon maaf baik perempuan maupun laki-laki ada yang sampai akhir mautnya pun masih tetap single,” ujarnya.
Ia mengaku sering mendapat tekanan keluarga agar segera menikah.
“Ayo nikah nanti mau kayak si A yang sampai seumurnya ma-maaf sudah nenek-nenek tapi belum menikah,” lanjutnya.
Tak hanya soal jodoh, ia juga menyampaikan keluhan tentang orang tuanya yang melarang dirinya bekerja meski peluang sudah ada.
“Kita tuh takut melawan restu ibu itu takutnya nanti terjadi kenapa-kenapa. Tapi di satu sisi kadang kayak jiwa kita tuh kayak... kenapa sih enggak dibolehin?” tuturnya.
Jawaban Ustaz Hanan Attaki
Menanggapi hal tersebut, Ustaz Hanan memberikan penjelasan dengan mencontohkan tokoh-tokoh perempuan mulia dalam Islam.
“Ada perempuan salehah sampai akhir hayatnya belum pernah menikah namanya Sayidah Maryam. Ada perempuan salehah tapi suaminya jahat. Suaminya tuh Firaun, namanya Sayidah Asiah.”
Menurutnya, status seseorang di dunia bukan penentu akhir kebahagiaan di akhirat.
“Ada satu hadis Nabi riwayat Muslim... Nabi bilang gini, ‘Laisa fil jannati a'zab.’ Di surga itu enggak ada jomblo.”
Ustaz Hanan menjelaskan bahwa orang yang belum menikah di dunia akan dinikahkan di akhirat oleh Allah dengan pasangan terbaiknya.
“Jadi nanti nikahnya di surga, Mbak Mona.”
Soal Restu dan Konflik dengan Orang Tua
- Istock Photo
Masalah lain yang disampaikan jamaah tersebut adalah sulitnya mendapatkan dukungan dari orang tua dalam soal pekerjaan. Ustaz Hanan mengatakan bahwa inti penyebabnya sering kali terletak pada pola komunikasi keluarga.
“Salah satu tantangan rumah tangga itu adalah pola komunikasi.”
Ia menekankan pentingnya dialog dua arah seperti yang dicontohkan para nabi.
“Mereka selalu membangun komunikasi yang sehat dan dua arah.”
Ustaz Hanan kemudian memberikan saran agar hubungan dengan orang tua dibangun pelan-pelan melalui komunikasi yang lembut dan penuh empati.
“Coba lebih sering ngobrol, lebih sering curhat, nanti lama-lama kebuka deh.”
Menurutnya, terkadang orang tua lebih mudah menerima nasihat dari sumber luar.
“Karena kadang-kadang kalau dikasih tahu sama keluarga sendiri tuh enggak masuk. Harus orang lain yang ngasih tahu.”
Di akhir penjelasannya, Ustaz Hanan menyimpulkan dua hal: jodoh tak ditemukan di dunia akan Allah sempurnakan di akhirat, dan hubungan yang harmonis dengan orang tua membutuhkan komunikasi yang sehat.
“Yang satu jawabannya menikah di surga... Yang kedua coba perbaiki pola komunikasi. Allahu’alam.”