news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Silvio Escobar, pemain naturalisasi mualaf yang tidak pernah dipanggil ke Timnas Indonesia.
Sumber :
  • Kolase Instagram & Antara

Kisah Mualaf Silvio Escobar, Pemain Naturalisasi yang Tak Pernah Sekalipun Bela Timnas Indonesia dan Takut Disunat, Cerita Mengapa Peluk Agama Islam

Silvio Escobar, sosok pemain naturalisasi yang belum pernah memperkuat Timnas Indonesia ini punya kisah perjalanan mualaf saat berkarier di Indonesia. Kok bisa?
Kamis, 2 Oktober 2025 - 14:59 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Silvio Escobar, sosok pemain naturalisasi yang belum pernah memperkuat Timnas Indonesia ini punya kisah perjalanan mualaf.

Silvio Escobar dikenal sebagai pemain naturalisasi yang memiliki kisah mualaf di Indonesia.

Sebagai pemain kelahiran asal Paraguay, Silvio Escobar tentunya lahir dari keluarga bukan pemeluk agama Islam.

Setibanya di Indonesia, Silvio Escobar juga memperoleh fitrah agama Islam selain berkarier sebagai pesepak bola profesional.

Perjalanan Lucu dari Paraguay-Indonesia

Eks pemain naturalisasi Persija Jakarta yang tidak dipanggil Timnas Indonesia, Silvio Escobar
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Sport77 Official

 

Dalam sesi perbincangan YouTube Sportcast 77, Silvio Escobar mulanya menceritakan awal perjalanannya menuju Indonesia.

Saat itu, Silvio Escobar masih sebatas sebagai pemain sepak bola di klub-klub yang bercokol di berbagai tingkatan Liga Paraguay.

Escobar dapat sodoran kontrak dari sebuah klub di Liga 2, ia pun dengan senang hati menerimanya.

"Itu sebenarnya sedikit lucu ya. Saya datang dadn teken kontrak bersama tim Liga 2 di Paraguay. Saya balik, sebelum sampai malah (bos klub Liga 2) hubungi lagi," ungkap Silvio Escobar dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Sport77 Official, Kamis (2/10/2025).

Bos klub Liga 2 itu tanpa muluk-muluk mengatakan tawaran tersebut mengarahkan ke klub di Indonesia, Escobar juga tak berpikir panjang menerimanya.

"Saya waktu itu nggak dikasih tahu klubnya (yang dibela) apa. Saya beli tiket aja, tiga hari lagi berangkat. Saya juga nggak tahu di mana itu Indonesia," jelasnya.

Istilahnya mengambil keputusan lebih dulu namun tidak tahu tujuan, sehingga ia pun bertanya kepada Alfredo Cano, rekannya yang berkarier di Indonesia.

Escobar kaget rekannya melarang ke Indonesia, jika ia ke sana pasti akan bermain tarkam.

Pemain itu akhirnya bertanya kepada keluarga, ia bikin keputusan jika tidak cocok maka langsung kembali ke Paraguay.

Di perjalanan, Escobar seperti orang bingung terutama saat berada di Bandara Prancis dan Singapura, ia hanya bisa menggunakan bahasa Spanyol dan Guarani, tapi orang-orang di sana berbahasa Inggris.

"Ke Singapura, lebih parah lagi saya bingung (bahasa Inggris)," katanya.

Main Tarkam dan Dibayar Rp1,5 Juta

Silvio Escobar saat membela Persela Lamongan
Sumber :
  • Instagram/@perselafc

 

Escobar terkejut setelah main sepak bola di Indonesia langsung terkesan dengan kultur sepak bola dan keramahan masyarakat Indonesia.

Tak heran, Escobar mulai tersentuh tarkam seusai tiba di Indonesia pada 2014. Ia pertama kali hanya mendapat bayaran sebesar Rp1,5 juta.

"Itu sekali pertandingan, main pertama kali kalau nggak salah di Tangerang. Seru banget karena di luar negeri nggak ada," ngakunya.

Jalan Menuju Titik Hidayah

Silvio Escobar dengan Dejan FC
Sumber :
  • instagram @dejan_fc

 

Mantan juru gedor Perseru Serui ini mendapat klub pertamanya Persepam Madura, meski pernah trial di Mitra Kukar.

Di klub Persepam inilah, Escobar kaget ada salah satu asisten pelatih mengajak dirinya memeluk agama Islam, padahal saat itu ia sangat kental dengan Katolik.

"Tahun 2014 ada asisten pelatih di Persepam ajak saya untuk masuk Islam karena saya tanya. Saya lihat teman-teman saya sabar, santai," bebernya.

Selain itu, Escobar juga telah mengenal wanita asal Betawi, Merry Marsita yang kini menjadi istrinya. Keduanya menikah ketika sudah mualaf.

Usut punya usut, keluarga besar Escobar di Paraguay tidak mempermasalahkan sang pesepak bola menikah dengan Merry.

Momen lucunya saat itu, ia baru mengetahui salah satu syarat masuk Islam harus sunat dulu.

"Mungkin, bahasa saya kurang bagus juga, kemungkinan saya salah paham karena harus dipotong, jadi takut saya, tahun 2014 tidak jadi," kelakarnya.

Ia juga punya teman mualaf di Jakarta, saat itu langsung bertanya-tanya terkait kesunnahan sunat.

"Jumat pagi saya bangun, saya putuskan sendiri jalan untuk sunat. Saya datang di klinik, saya masuk. Semua suster di situ malu sekali, tapi ya sudah masuk, ya sudah, terbuka aja," paparnya diselingi gelak tawa.

Selepas itu ia harus menunggu 15 hari agar luka jahitannya mengering sekaligus jadwal kembali bermain sepak bola.

Akhirnya Silvio Escobar resmi mualaf pada 2015. Menurutnya, agama Islam sukses mengubah kehidupannya sebesar 100 persen.

Pada 2020, Silvio Escobar juga menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI), meskipun hingga saat ini tidak ada panggilan membela Timnas Indonesia.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral