news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Perempuan ini ceritakan dirinya dan satu keluarga ikut mualaf berkat sosok sang ayah lebih dulu masuk agama Islam.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Baitul Maqdis Channel & RJL 5 Fajar Aditya

Awalnya Cuma Ayahnya yang Masuk Islam, Perempuan ini Lihat Perubahan Drastis Orang Tuanya Lebih Baik, Kini Jadi Ikut Mualaf

Perempuan ini ikut jejak ayah menjadi mualaf, meski dulunya lahir dari orang tua pendeta terkenal di gereja Jakarta, tapi kini keluarganya masuk Islam. Siapa?
Rabu, 24 September 2025 - 02:11 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Sosok perempuan ini menceritakan dirinya ikut jejak sang ayah untuk menjadi mualaf.

Perempuan tersebut bernama Yesi Yesica. Ia mualaf karena bangga akhlak sang ayah, almarhum Rudi Mulyadi berubah drastis sejak masuk agama Islam.

"Awalnya saya yang awal lihat beliau itu tempramen sekali, Alhamdulillah setelah memeluk agama Islam, beliau menjadi lembut dan tidak tempramen sebelumnya," ungkap Yesi Yesica dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Baitul Maqdis Channel, Rabu (24/9/2025).

Yesi Yesica menambahkan bahwa, tidak hanya dirinya yang ikut mualaf, satu keluarga juga masuk agama Islam berkat akhlak sang ayah.

Yesi Yesica menceritakan awal mula dirinya hingga satu keluarga memutuskan mualaf.

Yesi Yesica mualaf karena sosok sang ayah
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube RJL 5

 

Sebagaimana diketahui, Yesi Yesica adalah anak perempuan yang lahir dari keluarga taat terhadap agama Kristen.

Almarhum Rudi Mulyadi selaku ayah Yesi dulunya merupakan seorang pendeta yang menuntun 3.000 Muslim murtad ke agama Kristen.

Yesi berbagi kisah Rudi Mulyadi bertemu sang kekasih, Ripka Hartini, saat itu sang ayah telah menjadi pendeta terkenal di Jakarta.

Sementara, Ripka Hartini, ibu Yesi sebagai penginjil atau misionaris yang bekerja di gereja. Bahkan, kakaknya, Ustaz Yusuf Ismail dulunya aktivis gereja.

"Kami anak-anaknya sudah mengikuti jejak mereka berdua," kata Yesi saat berbincang dengan Fajar Aditya dalam siniar YouTube RJL 5.

Kata Yesi, Rudi yang menjadi pendeta memiliki tugas utamanya memurtadkan 3.000 orang Islam.

"Dari situ banyak fasilitas-fasilitas gereja diberikan kepada kami, seperti akhirnya sudah terkenal papa saya jadi pendeta yang banyak prestasi," bebernya.

Rudi tidak bisa menjalankan misinya dengan baik apabila tidak ada bantuan dari Ripka yang bertugas mengumpulkan orang Islam tersesat berbasis kekurangan ekonomi.

"(Kalau ibu) memberikan sembako dan pangan untuk mereka. Bahkan untuk ke anak-anak yang putus sekolah, kita sekolahkan lagi," jelasnya.

Usut punya usut, Rudi dan Ripka sambil menyebarkan paham agama Kristen terhadap mereka yang sedang kesusahan ekonomi.

"Penuh kasih sayang dan selalu ada kepada orang-orang membutuhkan. Mereka mau tak mau sudah didoktrin seperti itu terus-menerus, akhirnya tertarik masuk ke agama Kristen," katanya.

Saat bertugas, mantan pendeta itu mulai mendapat ujian ketika ingin mengajak salah satu targetnya, Bapak Abdullah masuk Kristen.

Tak ayal, Bapak Abdullah mengoleksi banyak bingkai bergambar Kaligrafi tulisan "Syahadat" yang saat itu dilihat oleh Rudi.

Rudi menyarankan bingkai-bingkai tersebut dicopot dan Bapak Abdullah berkenan menggantikannya dengan salib.

Setelah itu, Rudi mengalami kejadian tak terduga di tengah perjalanan pulang menuju rumah, yakni mendapat suara bisikan dua kalimat syahadat.

"Tapi bukan suaranya Bapak Abdullah. Bisikan itu di telinga beliau dan kencang sekali," tuturnya.

Kejadian ini kembali terulang ketika Rudi ingin tidur di rumah, ucapan dua kalimat syahadat selalu berdengung kencang di telinganya.

Rudi sampai meminta bantuan kepada temannya agar tetap pada jalurnya di agama Kristen.

Namun hal ini membuat bisikan "syahadat" selalu muncul dan mengganggu di setiap aktivitas Rudi.

Keresahan terjadi sehingga ia penasaran apa arti syahadat melalui buku-buku tentang Islam sejak 1988 hingga 1994.

"Satu buku yang menarik perhatian beliau itu adalah kehidupan setelah kematian," ucapnya.

Ia juga mulai dekat memahami Al-Quran sehingga memutuskan mualaf pada 13 Januari 1994.

"Papa diam nggak ngomong sama keluarga sudah mualaf. Keesokan harinya keluarga dikumpulkan kalau papa sudah masuk Islam. Kita sekeluarga kaget," paparnya.

Penolakan keras berlangsung dari pihak keluarga, bahkan kabar mualaf Rudi juga terdengar pihak gereja.

"Papa saya didatangi pihak sana ke rumah dengan muka tak enak. Mereka juga nggak mau duduk sambil berdiri tegap bertanya 'Kenapa Rudi memurtadkan 3.000 orang, bisa ikut masuk Islam?'," tuturnya.

Rudi yang dulunya sangat galak tetap melembut ketika dimaki-maki pihak gereja.

Perubahan inilah menjadi pemicu Yesi dan satu keluarga ikut mengucapkan dua kalimat syahadat.

(hap)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral