- Istockphoto
Suami Tukang Umbar Aib Istri di Depan Teman-temannya: Termasuk Golongan Manusia Paling Buruk di Hari Kiamat, Buya Yahya Sebut Ancamannya Begini
Tidak sedikit istri yang akhirnya merasa terhina dan kehilangan rasa hormat pada suami akibat perilaku buruk tersebut. Bahkan, rekan kerja yang mendengarkan pun bisa memandang rendah sang istri, sehingga martabat keluarga ikut tercoreng.
Dalam konteks ini, suami sejatinya telah mengkhianati amanah besar yang dititipkan Allah kepadanya, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Malik:
"Segala perbuatan dan ucapan masing-masing dari suami istri adalah amanah yang dititipkan kepada pasangannya. Maka, barang siapa membocorkan sesuatu darinya yang tidak disukai oleh pasangannya dan menyebarkannya, sungguh ia telah mengkhianatinya." (Mirqatul Mafatih, Jilid 5, hal. 2093)
Bongkar Aib Sama dengan Mengkhianati Istri
Hubungan rumah tangga dibangun di atas kepercayaan yang sakral. Suami dan istri adalah penutup bagi kekurangan masing-masing. Karena itu, mengumbar kejelekan pasangan sama saja dengan menghancurkan fondasi pernikahan.
Bukan hanya dosa kepada Allah, tapi juga bentuk pengkhianatan kepada pasangan yang telah menyerahkan hidupnya dalam ikatan suci pernikahan.
Lebih jauh, Islam juga menekankan bahwa perilaku membuka aib adalah tanda lemahnya iman. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nur ayat 19:
"Sesungguhnya orang-orang yang suka agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Ayat ini menegaskan bahwa menyebarkan aib orang lain, termasuk pasangan, dapat membawa azab pedih baik di dunia maupun di akhirat.
Nasihat Buya Yahya: Jangan Pernah Umbar Aib
Pendakwah Buya Yahya juga mengingatkan bahaya besar dari kebiasaan membuka aib, baik aib pasangan maupun aib diri sendiri. Dalam kajiannya di YouTube Al-Bahjah TV, beliau berkata:
"Hai saudara-saudaraku yang biasa menyebut kejelekan pribadinya, tolong takutlah kepada Allah."
Buya Yahya menegaskan bahwa membuka aib sendiri atau orang lain hanya akan merendahkan pelakunya di dunia dan akhirat.
Bahkan, beliau menambahkan bahwa salah satu tanda dosa tidak diampuni adalah ketika seseorang tidak merasa menyesal dan justru bangga menceritakan dosanya. Solusi terbaik adalah bertobat dengan tulus kepada Allah dan berusaha menjadi penutup aib bagi diri sendiri maupun orang lain.