- Istimewa
Tolong Usahakan Baca Dzikir Asmaul Husna Ini, Ampuh Hadapi Orang Zalim, Lengkap dengan Ayat Al-Qur’an dan Hadis
tvOnenews.com - Kezaliman adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: “Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doa itu dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ayat ini mengingatkan kita bahwa menghadapi orang zalim bukan dengan dendam, melainkan dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Salah satu amalan yang dianjurkan para ulama adalah memperbanyak dzikir, terutama dengan mengamalkan Asmaul Husna. Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41–42).
Dzikir bukan hanya menenangkan hati, tetapi juga menjadi benteng spiritual dari kejahatan, termasuk perlindungan dari orang-orang zalim.
Di antara dzikir Asmaul Husna yang dikenal sebagai “dzikir Malaikat Maut” adalah Ya Qaabidh dan Ya Jabbar.
Dzikir “Ya Qaabidh” (Maha Menyempitkan)
Menurut Ria Khoirunnisa dalam Panduan Shalat untuk Wanita, salah satu amalan untuk menghadapi orang zalim adalah dengan membaca Ya Qaabidh, yang artinya Maha Menyempitkan.
Bacaan dzikirnya:
“Yaa Qaabidh” – dibaca 903 kali.
Ada pula redaksi yang lebih panjang:
“Yaa Qaabidhu idzaa jaa’a ajalunaa faqbidhu ruuhanaa fii husnil khotimah”
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Mencabut, jika ajal kami telah tiba, cabutlah ruh kami dalam keadaan husnul khatimah.”
Keutamaan Dzikir Ya Qaabidh:
- Dilindungi dari kezaliman orang lain.
- Jika diamalkan 1000 kali, insya Allah akan dihindarkan dari orang-orang zalim.
- Membaca rutin 100 kali setiap hari akan memudahkan jalan keluar dari kesempitan.
- Menjadi wasilah keselamatan dari ancaman, luka, sakit, dan musibah.
Melansir dari buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya ada sebuah kisah dari Bani Israil: tiga orang (si kusta, si botak, dan si buta) diuji dengan nikmat harta.
Dua di antaranya kufur, sementara si buta tetap bersyukur. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah adalah Al-Qaabidh, yang bisa menyempitkan rezeki dan nikmat kapan pun Dia kehendaki, khususnya bagi mereka yang zalim.
Dzikir “Ya Jabbar” (Maha Kuasa dan Maha Memaksa)