- facebook.com
Masjid Tua Patimburak, Masjid Pertama di Papua Barat
Agama Islam telah menyebar luas di Indonesia, dari ujung arah Barat yaitu Sabang hingga ujung arah Timur yaitu Merauke. Agama Islam ini telah banyak dianuti oleh penduduk negara Indonesia, namun penyebarannya belum merata di daerah-daerah tertentu.
Sebagai contoh yaitu daerah Papua yang penduduknya mayoritas memeluk agama Kristen. Ternyata di daerah Distrik atau setingkat dengan Kecamatan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Di daerah Kokas, Fakfak, Papua Barat. Terdapat masjid yang bernama Masjid Tua Patimburak.
Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua dan menjadi salah satu pusat agama Islam di Kabupaten Fakfak. Agama Islam masuk di Fakfak pada tahun 1870 melalui proses kekuasaan Sultan Bacan dari Tidore.
Bacan merupakan keturunan kerajaan tertua dari Moloku Kie Raha (Persatuan Empat Kerajaan), yaitu Makian, Jailolo, Ternate, dan Tidore. Hingga para tokoh-tokoh masyarakat di Fakfak langsung tertarik untuk memeluk agama Islam.
Lokasi masjid ini tidak jauh dari kawasan wisata Raja Ampat. Jika kamu sedang berkunjung ke Raja Ampat, kamu bisa mampir ke Masjid Tua Patimburak yang dimana selama perjalan pemandangannya sama indah dengan kawasan wisata Raja Ampat.
Untuk mengunjungi kawasan ini cukup mudah dijangkau. Begini rute yang harus kamu lewati, dari Fakfak lakukan perjalanan melalui kendaraan darat menuju daerah Kokas dengan kurun waktu kurang lebih sekitar 2 jam perjalanan, anda akan melewati jalanan berkelok dan segarnya udara pegunungan.
Selanjutnya perjalan kamu dilanjut dengan menggunakan sewaan longboat atau semacam perahu panjang yang muatannya hanya dapat menampung sedikit penumpang saja. Untuk menuju Kampung Patimburak, perjalanan di tempuh sekitar 1 jam lamanya. Selama perjalanan kamu bisa menikmati indahnya pulau-pulau karang yang memanjakan mata.
Sesampainya disana, kamu bisa beristirahat sejenak sambil menikmati udara di Papua Barat sekaligus bisa menunaikan ibadah sholat dengan suasana dan pengetahuan yang baru.
Masjid ini sudah memiliki umur sekitar 148 tahun, tetapi bangunnya masih berdiri dengan kokoh hingga sampai saat ini. Masjid yang awalnya bernama Masjid Al Yasin ini didirikan oleh seorang imam dari Kesultanan Ternate bernama Abuhari Kilian.
Selain itu Masjid Tua Patimburak ini mempunyai desain yang sangat unik, lantaran adanya perpaduan antara bangunan gereja dan juga masjid. Hal ini di karenakan sang arsitektur mengambil pengaruh besar dari Belanda dan juga Jawa yang sangat kental.
Hal ini dapat dilihat pada kubah masjid yang menyerupai model atap gereja-gereja di Eropa lalu ventilasi masjid juga berbentuk lingkaran, dan kayu di dinding masjid seperti bangunan zaman kolonial. Di dalam masjid juga terdapat empat buah tiang penyangga yang diperkirakan mempunyai usia lebih dari satu abad yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh ajaran agama Islam yang telah menyebar didaerah itu.
Adapun bangunan yang khas berbetuk segi enam yang melambangkan rukun iman sebagai pondasi dalam beragama di kepercayaan Islam. Sedangkan atas kubahnya berbentuk segi delapan yang melambangkan delapan arah mata angin, dimana mata angin barat ditandai dengan mihrab atau sebuah cekungan yang menjorok ke dalam. Biasanya menjadi tempat imam dalam memimpin sholat sebagai kiblat dalam ajaran agama Islam.
Walaupun bangunan masjid ini luasnya tidak lebih dari 100 meter persegi, tapi rasa nyaman dan sejuk sangat terasa. Di perkarangan masjid, tampak ada pohon mangga yang berdiri besar dan kokoh. Dari ukuran batangnya, bisa dipastikan usia pohon raksasa ini hampir sama dengan usia masjid. Jika diukur pohon ini memerlukan empat rentang tangan orang dewasa untuk bisa menyentuh keseluruhan batang pohon ini.
Pada masa penjajahan, masjid ini ternyata pernah diserang bom oleh penjajah Jepang yang mengakibatkan pilar masjid meninggalkan lubang sampai dengan saat ini. Masjid Tua Patimburak juga dibangun oleh masyarakat setempat secara gotong royong.
Masjid ini menjadi masjid tertua yang ada di daerah Papua, dengan adanya masjid ini juga melahirkan sebuah filosi yaitu satu tungku tiga batu yang melambangkan ada tiga agama besar di Kabupaten Fakfak yang saling hidup berdampingan yaitu ada agama Islam, Kristen Protestan dan juga Katolik.
Ketiganya harus seimbang untuk menopang kehidupan dalam kekeluargaan. Atau bisa juga memiliki arti mempunyai rasa saling toleransi antar umat beragama di Fakfak.
Begitu kurang lebih sejarah mengenai masjid pertama yang berada di bagian Timur negara kita yaitu Masjid Tua Patimburak. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu. (ayu)